Berlaku Bijak

DI 06062017 
Amsal 12:16 KJV 

A fool’s wrath is presently known: but a prudent man covereth shame. 

  • Kemarahan orang bodoh itu diketahui segera, tapi seorang yang bijaksana menutupi malu. 

Ada yg berkata bhw ‘curhat’ melalui media sosial itu menunjukkan adanya sesuatu yg justru membuat malu sndri org yg melakukannya, dianggap menunjukkan pelakunya seorg yg tdk bijaksana. 
Benar atau tdk, sulit utk menilainya dr hanya satu sisi saja. Namun coba kita melihat penulis amsal yg berkata bhw org bijak menutupi malu. Kata yg dipakai itu ‘cover’ bkn ‘close’ atau ‘hide’. Apa bedanya? 
Kisah Nuh yg mabuk anggur dan bgmna sikap 3 org anaknya melihat ketelanjangan ayahnya adalah contoh bgmna ‘cover’ itu sangat berarti (Kejadian 9:21-23). ‘Cover’ itu mengakibatkan sebuah perubahan, Nuh yg telanjang telah ‘di-cover’ oleh 2 anaknya sehingga ketelanjangannya tertutupi, tadinya telanjang skrg tdk lg, pdhal Nuh sdg tdk sadar. 
Org pasti pandai meng-cover diri sndri, menutupi kelemahan, aib dan hal memalukan yg dimilikinya, tp tdk semua org mau meng-cover org lain shga org lain itu tdk menjd malu dan justru merasa terlindungi. Kalau kita mengejek kelemahan org lain, berarti kita tdk mengerti apa itu ‘cover’, ini dianggap kesempatan utk menurunkan citra baik seseorg dan menaikkan citra dirinya sndri. Rahasia pribadi org dipublikasikan, curhat org lain dibuat jd bahan gosip hingga akhirnya org itu merasa sangat malu dan tersinggung. Tentu ini tindakan yg tdk terpuji dan menunjukkan bhw di dlm dirinya tdk ada kasih Tuhan. 
Meng-cover itu berkorban, misalnya saat teman kita tdk punya cukup uang utk membayar kebutuhan kuliahnya, kita dan teman-teman sekelas memberi sebagian dr uang kita utk digunakan membantu biaya kuliahnya. Meng-cover itu menaikkan derajat hidup org lain, turut menjaga nama baiknya, tdk membiarkan org lain dlm keadaan malu. Kalau kita dlm keadaan baik, org lainpun jg hrs kita tolong dia keluar dr keadaannya yg tdk baik 

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.