Menipu Diri Sendiri

DI 16062025

Yakobus 1:22
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Penipuan itu satu tindak kejahatan, tdk ada satu orgpun mau ditipu, tetapi apa yg ayat ini katakan adalah kita menipu diri sendiri kalau hanya mendengar firman tp tdk melakukan.

Firman Tuhan itu untuk dilakukan, bukan utk dikoleksi saja, karena sebagian org Kristen ada yg gemar mengkoleksi khotbah dr para pengkhotbah yg menurutnya sanggup untuk berkhotbah dgn sangat bagus, menarik, dan ‘katanya’ mudah dimengerti. Masalahnya itu spt resep masakan, kalau tdk dieksekusi dg praktek memasak, bgmna mgkin menjd satu makanan atau kue yg bs disantap? Jika satu resep obat tdk dibawa ke apotek utk dibuat sesuai resepnya, mgkinkah penyakitnya bs disembuhkan? Mustahil! Mendengar firman memang mudah, tp utk melakukannya dgn tepat sesuai yg difirmankan itu butuh bnyk perjuangan. Misalnya utk menjd sabar, tidak mudah karena pasti diperhadapkan dengan banyak org atau peristiwa yg membuat kita tidak menjd sabar, membuat kita jengkel dan mungkin menjd marah. Tidak mudah bukan berarti mustahil utk diwujudkan, perlu suatu tekad kuat di dalamnya.

Menipu berarti memberikan yang bukan asli atau yg seharusnya, mungkin diberikan yang palsu, jumlahnya kurang, tdk sesuai dengan janji yg diberikan. Menipu diri sendiri artinya kita tdk mengasihi diri sendiri, memberikan satu informasi yg palsu pd diri sendiri. Yang bs jadi contoh misalnya kita berkata kepada diri sendiri bhw kita pasti masuk surga nanti apapun kondisi hidup kita, berdosa ataukah kudus, yg penting percaya Yesus itu Tuhan & Juruselamat kita. Cukup percaya saja, tentu ini bukan hal yg benar sesuai Alkitab. Jadi pelaku firman itu dimulai dari mendengarkan lalu melakukannya. Kadang tdk perlu tunggu bs mengerti dahulu, ada yg harus dilakukan dulu baru nanti kita mengerti. Tapi ada yang harus kita mengerti dulu supaya tidak terjadi kesalahan saat mempraktekkannya. Dua hal ini kadang berjalan beriringan, lakukan dgn kesungguhan hati, taat karna mengasihi Dia dan firman-Nya.

Hiduplah dlm kejujuran pd diri sendiri, menjd pelaku firman, bukan hanya pendengar saja, lakukanlah dgn segenap hati, berjuang jika dibutuhkan pengorbanan ketika melakukan firman itu.

Posted in Renungan | Comments Off on Menipu Diri Sendiri

Tuhan Tidak Mencobai

DI 14062025

Yakobus 1:13
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

Seringkali org mudah mengatakan sesuatu itu dr Tuhan asalnya, pdhal itu terjd karena akibat dr perbuatannya sendiri, sifat dasar yg selalu menyalahkan org lain sdh dimulai sejak manusia pertama jatuh dlm dosa.

Jawaban yg diberikan ayat ini karena Tuhan tidak dpt dicobai, artinya si jahat tdk pernah akan berani mencobai Tuhan. Lalu apa yang terjd sewaktu Yesus dicobai? Ingat bahwa di saat itu Yesus ada dlm rupa manusia, itulah mengapa Dia dicobai iblis di padang gurun. Karena ada unsur manusia, tubuh-Nya saat itu adalah tubuh manusia, sm seperti yang lainnya, yg membedakannya adalah bahwa yang ada dlm tubuh manusia-Nya itu adalah Roh Tuhan, karena itulah Dia tidak berbuat dosa. Iblis hanya bisa mencobai manusia, lalu apa yang diperbuat Tuhan? Dia menguji yg ada dlm diri manusia itu. Dia menguji ttg iman seseorg, kesetiaan, dsbnya. Terkadang Tuhan menggunakan iblis sebagai penguji, ini terlihat saat peristiwa Ayub, iblis dengan sengaja diberi izin mencobai Ayub, tapi bagi Tuhan itulah ujian iman bagi Ayub. Karena itulah ujian dr Tuhan dpt berupa pencobaan dr iblis.

Mencobai supaya jatuh dlm dosa, itu bukan sifat-Nya Tuhan, dlm diri Tuhan tidak mgkin ada sesuatu yg jahat, tetapi iblis penuh dgn kejahatan, karena itulah dia selalu mencobai manusia, baik secara halus hingga frontal & kasar. Secara halus dgn menawarkan semua kenikmatan hidup dunia spt yg dia tawarkan pd Yesus. Secara kasar dgn menyerang fisik hingga merasuki tubuh manusia. Ketika saat Yesus ada di dunia, kita melihat banyak dari peristiwa yang tercatat itu ttg pengusiran roh jahat yg dilakukan Yesus. Bgmna tubuh org itu layaknya mainan bagi iblis, ini tentu satu hal yg perlu kita waspadai, jgn pernah sekali pun terlibat dlm praktek okultisme, sesuatu yg awalnya menarik hati dan membuat kita merasa kuat dan aman, namun pd akhirnya jiwa kitalah yg dikuasai iblis dan dia dengan mudahnya menghancurkan hidup org yang menerima tawaran jahatnya, dia memberi yg sedikit tp mengambil bnyk dr hidup org itu.

Ketika diuji Tuhan, janganlah kita melakukan kesalahan yg tdk perlu terjd sebenarnya, yg hrs kita lakukan adalah banyaklah berdoa & bersyukur, tetap setia dan taat.

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Tidak Mencobai

Pergumulan Berbuat Baik

DI 13062025

Roma 7:21 ILT3
Jadi, aku menemukan sebuah hukum, bahwa ketika aku hendak melakukan yang baik, yang jahat itu muncul di dalam diriku.

Kita mengenal istilah ‘kedagingan’, sesuatu yg berasal dr akibat dosa asal, yg membuat kita selalu berjuang utk melawan godaannya serta rangsangan utk berbuat dosa.

Hal inilah yg menjd perjuangan kita seumur hidup, kedagingan atau yg jahat itu muncul di saat kita ingin melakukan apa yang baik. Apa yg baik tentu saja bs diartikan beragam, bs berupa melakukan perbuatan baik, atau taat pd firman Tuhan, jadi merujuk pd yang baik menurut penilaian manusia dan Tuhan. Mau taat pd Tuhan, tp muncul rasa ingin utk melakukannya lain waktu dan melanggarnya sekarang. Sama spt org yg ingin mengurangi berat badan yg sdh berlebihan, amat berat & godaannya terlalu kuat, sehingga hanya dgn kedisiplinan yg tinggi, seseorg mampu untuk menahan nafsu makan berlebihannya, mulai rutin berolahraga dan menerapkan sebuah metode pola hidup sehat. Mengapa yg jahat itu muncul ketika ingin berbuat yg baik? Itu karena kita masih hidup dlm tubuh jasmani kita, ada kelemahan dan kenikmatan khusus yg ingin dirasakan oleh tubuh sehingga hal itu mengganggu pikiran kita.

Pikiran merupakan area peperangan antara kedagingan dan kekudusan hidup, keduanya saling bertentangan, mana yg kita turuti, itu tergantung pd rasa takut dan gentar kita pd Tuhan. Sejauh mana kemurnian pertobatan yg kita miliki, ini jg sangat menentukan yang jd pilihan kita. Jgn beri banyak waktu untuk kedagingan, jika dibiarkan maka nantinya ini akan menjadi perbuatan jahat yang berujung pd dosa: “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut (Yakobus 1:14-15). Dengan membiarkan diri kita terus menerus berdosa karna mengikuti kedagingan kita pd akhirnya itu akan menghasilkan maut, kebinasaan yg kekal. Jgn bermain-main dg dosa, walau itu memberi kenikmatan, namun membuat kita akan hilang keselamatan pd akhirnya.

Butuh kedisiplinan dan pengendalian diri yg kuat utk melawan kedagingan yg muncul dr diri kita, jgn biarkan yg jahat itu melahirkan perbuatan dosa pd akhirnya.

Posted in Renungan | Comments Off on Pergumulan Berbuat Baik

Pengudusan

DI 12062025

Roma 6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

Bagaimana caranya supaya tujuan hidup kita yaitu hidup kekal itu bs tercapai? Ada bbrpa tahapan yg harus kita lalui berdasarkan dari ayat ini.

Pertama, kita telah dimerdekakan dari dosa dan menjd hamba dari Tuhan. Ini bicara ttg penebusan dosa kita, jadi melalui apa yang Yesus lakukan yaitu Dia mati utk menebus dosa kita, maut tdk lagi menguasai, artinya kita tdk akan mengalami kematian yg kekal, hanya kematian tubuh jasmani saja, setelah itu akan mengalami hidup kekal bersama dg Tuhan. Tapi pada kenyataannya, kita selama hidup di dunia ini, masih berbuat dosa, hal ini memang benar, tetapi kita bukan org seperti sewaktu menjd hamba dosa yg tidak punya kekuatan utk melawan keinginan utk berbuat dosa. Ketika kita lemah, kita mgkin berbuat dosa, tetapi kita tidak lagi merasa ‘aman’ jika berbuat dosa, ada penyesalan yg kemudian dilanjutkan dgn pertobatan. Dulu saat hidup dlm dosa, berbuat dosa itu tdk ada takut, tp setelah menjd hamba dr Tuhan, ada sebuah ketakutan setelah berbuat dosa, penyesalan dan keinginan utk bertobat.

Kedua, setelah hidup dimerdekakan dr dosa, kita memperoleh buah yg membawa kita pd kekudusan, artinya terjd perubahan arah yg drastis, sebelumnya ke arah kebinasaan, tapi skrg ke arah hidup kekal, selama masih ada hidup di dunia ini, Tuhan menginginkan kita utk hidup kudus, menyucikan diri dari dosa & mengkhususkan diri utk taat kepada Tuhan dgn rasa takut dan gentar. Nanti kita hidup kekal, tapi sebelum itu, kita hrs hidup kudus bagi Tuhan. Ini spt ketika seseorg berubah kewarga negaraannya, baru bs menikmati semua fasilitas yg disediakan negara ketika secara resmi melepas kewarga negaraannya yg lama, tdk terikat lagi dgn semua aturan & kewajiban yg dituntut negara yg lama, tetapi terikat dgn semua peraturan dan kewajiban di negara yg baru. Demikianlah juga dengan hidup kita, memiliki kewarga negaraan yang baru dalam Tuhan, tdk terikat lagi spt waktu kita diperhamba oleh dosa.

Hidup kudus dalam dunia ini memang tidak mudah, banyak tantangan dan godaan yang menerpa kita, tetapi ingatlah bhw hidup yang kudus itu bukan sesuatu yg mustahil terjadi.

Posted in Renungan | Comments Off on Pengudusan

Tuhan Penyayang

DI 11062024

Mikha 7:18-19
Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Tubir laut adalah bagian terdalam spt jurang di bagian bawah laut, jadi ini digunakan utk menggambarkan bgmna dosa kita ‘dibuang sangat dalam’ hingga tak terlihat mata lagi.

Di dlm ayat ini disebutkan jenis-jenis hal yg jahat dilakukan manusia: dosa, pelanggaran, dan kesalahan. Dosa tentu sesuatu yg tidak sesuai hukum Tuhan, tidak tepat sasaran spt yang Tuhan inginkan atas hidup manusia, yg jelas adalah berani melawan Tuhan dengan sengaja berbuat kebalikan dr hukum Tuhan. Pelanggaran berarti melakukan sesuatu itu kurang dr yg diperintahkan atau tindakan yg melebihi batas yg telah ditetapkan. Sesuatu yg disebut kesalahan tentu saja berlawanan dgn kebenaran Tuhan. 3 hal ini tentu sangat mengganggu keharmonisan hubungan kita dgn Tuhan secara pribadi, penghalang yang hrs disingkirkan supaya doa-doa kita dapat dipedulikan oleh Tuhan. Tuhan tahu bahwa manusia tdk mampu mengatasi masalah yg diakibatkan oleh 3 hal ini, karena itulah Dia berinisiatif memberikan pengampunan bagi kita, membuang semuanya ke dlm tubir laut artinya tdk mau terlihat oleh mata.

Ada orang yg bertanya, jika Dia mengampuni cukup dgn kehendak-Nya, lalu mengapa Dia mengutus Yesus utk disalibkan, mati untuk menebus dosa manusia? Kita harus paham bhw akibat dosa adalah maut: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23). Maut inilah menjd sesuatu yg dikalahkan sehingga manusia bs menikmati hidup kekal di surga. Spt sembuh dr sakit, tetapi efek penyakitnya masih ada, dan ini hrs dibereskan jg. Manusia selalu bs trs berbuat dosa sepanjang hidupnya, harus brp kali Tuhan murka? Karena itulah Yesus diutus utk menebus dosa manusia, satu utk semua, sehingga murka Tuhan tdk lagi turun dgn sangat dahsyatnya karena dosa yg kita lakukan, walau masih ada saat di mana Dia murka namun tdk berkelanjutan trs menerus, ada kasih sayang Tuhan setelah murks-Nya surut.

Tuhan memikirkan cara mengalahkan maut supaya walaupun dosa kita diampuni, tidak lagi mengerut kita dlm kematian kekal, asal kita bertobat dan hidup sesuai hukum-Nya.

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Penyayang

Mengapa Bukan Aku Duluan?

DI 10062025

Kejadian 30:17, 22
Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub.
Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.

Mengapa Lea dahulu yg mengandung pdhal Rahel jg berdoa yg sama pd Tuhan? Kadang ini yang jadi pertanyaan kita: mengapa orang lain dahulu yg dikabulkan doanya, mengapa bukan saya?

Jawabannya hanya Tuhan yg tahu, kita cuma bs menganalisa dr ceritanya, tp memang ini hal yg menarik, 2 org punya masalah, kenapa yg didahulukan si A bukan si B? Pdhal kedua org ini masalahnya sama. Apakah Tuhan itu lebih sayang Lea daripada Rahel? Teori yang ini mgkin bs berbahaya: apakah Tuhan cuma mengabulkan doa org yg dia kasihi saja? Jd Tuhan tdk sayang pd Rahel? Pada kenyataan yg ada, Rahelpun Tuhan buka kandungannya dan kemudian melahirkan 2 anak. Apakah ini hanya masalah waktu? Makin kita mencoba utk menganalisa, kita mgkin pny kesimpulan yg salah ttg Tuhan, dan ini jelas berbahaya! Yg mgkin bs jadi jawabannya yaitu Tuhan itu bekerja sesuai kedaulatan-Nya. Mgkin saja ada hubungannya dgn urutan anak-anak dari Yakub, tp agaknya jawaban ini sulit untuk bs menjelaskannya dari sudut pandang Tuhan, kita manusia, bukan Tuhan.

Jadi sebaiknya tdk perlu bertanya mengapa doa org lain yg lebih dahulu dikabulkan dan bukan doa kita? Bukan berarti kita tidak lagi disayang Tuhan, jgn berpikir demikian! Yang hrs diingat bhw Tuhan punya kedaulatan dlm hal bertindak, termasuk dlm hal menolong & menyelamatkan. Siapa yang duluan ditolong, itu kedaulatan mutlak Tuhan, Dia punya satu pertimbangan yg sempurna, ingat Dialah yg menciptakan kita, berhak menentukan nasib kita di masa depan. Milikilah kesabaran yg ekstra dlm menantikan pertolongan Tuhan, jgn berhenti berharap hingga tiba gilirannya kita ditolong Tuhan. Kadang hanya masalah waktunya saja, bukan karena kita berkenan atau tidaknya, ada alasan khusus mengapa bukan kita yg duluan ditolong Tuhan. Waktu Tuhan bukan waktu kita, kadang kita merasa Dia terlambat, tp menurut waktu Tuhan, tdk ada kata terlambat, kitalah yg menilai Tuhan dgn pola pikir manusia kita.

Ada hal yg belum dijawab Tuhan? Ini tentang menanti pertolongan Tuhan, waktu yg tepat bagi Tuhan utk bertindak, selama kita hidup benar, Dia tetap mengasihi kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Mengapa Bukan Aku Duluan?

Yesus Bangkit atau Dibangkitkan?

DI 09062025

Efesus 1:19-20
dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,

Yesus itu bangkit dg kuasa-Nya sendiri atau dibangkitkan? Pertanyaan ini sering menjadi sebuah perdebatan yg perlu mendapat satu jawaban pasti yg Alkitabiah.

Manusia pd umumnya akan mengalami yang disebut kematian ‘pertama’ yaitu meninggal atau kematian tubuh, lalu kematian kedua itu adalah kematian kekal sbg hukuman Tuhan. Yg terjd pada Yesus saat itu tentu saja yang kematian pertama yaitu tubuh manusia yang dilahirkan dr rahim ibu-Nya yaitu Maria istri Yusuf, tubuh manusia yg mati. Beda dengan kebangkitan Lazarus, yg hidup kembali dgn tubuh manusia yg sama, Yesus bangkit dgn tubuh kemuliaan, ingat bhw tubuh Yesus di saat penyaliban tentu sdh sangat rusak, dan sdh diawetkan sesuai dg tradisi penguburan yg berlaku di zaman itu. Ketika Yesus mulai menampakkan diri setelah bangkit, dia tidak menggunakan tubuh-Nya yang rusak disalib, tapi tubuh kemuliaan yg akan terangkat naik ke surga kemudian. Lalu di mana tubuh-Nya yg telah mati dan rusak itu? Ini suatu misteri yg hanya Tuhan sendiri yg tahu jawabannya, yg pasti, kubur itu telah kosong.

Lalu dlm ayat di atas, disebut bhw kuasa dr Tuhan yg membangkitkan Yesus. Jadi yang benar apakah Yesus dibangkitkan? Tunggu dulu, ingat beda tubuh Yesus dan Lazarus di saat keduanya bangkit dr kematian. Dr sukur pandang manusia, jika ada manusia bangkit dr kematian, itu bukan kuasa manusia yang melakukannya, tetapi kuasa Tuhan. Dari hal ini maka disebut bhw Yesus yg mati di dlm tubuh manusia-Nya, jika bangkit maka pasti kuasa Tuhanlah yg membangkitkan. Jd ayat di atas memang tepat, Yesus dibangkitkan. Ingat bhw Yesus sanggup membangkitkan org mati dan ini tercatat di 4 Injil. Artinya di dlm diri Yesus ada kuasa membangkitkan, tp apakah itu berarti Yesus bangkit atas kuasa yg Dia miliki sendiri? Masalahnya terletak pd tubuh Yesus setelah kebangkitan, bukan yg rusak akibat penyaliban, bs tembus tembok, dsbnya. Yg terjd adalah Yesus bangkit dan menggunakan tubuh kemuliaan setelahnya, tubuh yg rusak menjd tubuh kemuliaan dgn 2 bukti penyaliban berupa tangan berlubang akibat dipaku dan bagian lambung.

Perdebatan ttg hal ini tujuannya utk apa? Yg penting adalah Yesus bangkit sesuai dengan yg Dia perkataan sebelumnya, artinya Tuhan Yesus bukan seorg pendusta.

Posted in Renungan | Comments Off on Yesus Bangkit atau Dibangkitkan?

Beriman Pasti Mengasihi

DI 07062025

Efesus 1:15-16
Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku,

Iman bukan sekedar hal percaya, tetapi ada kaitannya dgn gaya hidup, yaitu mengasihi saudara seiman dgn tulus, org yang beriman pd Tuhan pastilah menyembah Dia berdasar pd kasih, bukan sekedar rasa takut.

2 hal utama dlm ayat ini adalah pertama ttg iman dalam Tuhan Yesus, berarti yg dahulu percaya pd berhala, kemudian percaya pada Tuhan Yesus karena pemberitaan Injil. Jadi bukan sekedar percaya, tp tetap percaya di dalam Tuhan Yesus. Iman harus terarah pd Tuhan Yesus supaya kita mengalami suatu hubungan yg intim dgn Tuhan, melihat bukti kuasa dan kemuliaan Tuhan secara iman & mengalami kasih Tuhan. Org yg bermotivasi salah ketika menjd Kristen tentu suatu saat akan terbongkar, ada yg sekedar supaya bs menikah, ada yg ingin mencari ketenaran & diundang sana-sini, ada yg ingin mencoba merusak gereja dgn melakukan perpecahan, dsbnya. Menjd Kristen bkn suatu permainan, tetapi perjalanan menuju kekekalan bersama Tuhan. Di dalamnya kita diproses melalui yg disebut penderitaan karena Kristus, hingga kita menjd Kristen yg dewasa rohani.

Mengasihi org-org kudus, sederhananya itu mengasihi saudara seiman, dan hormat pd mereka yg menjd pemimpin dlm kerohanian. Kasih jgn sekedar teori ideal nan indah, tapi mengerikan dlm prakteknya, bgmna kita hrs mengasihi, ini yg hrs kita praktekkan dengan benar, jgn menjd bahan cemoohan bagi org yg tdk beriman pd Kristus, jgn nama Tuhan menjd ejekan bagi mereka. Mengasihi dalam prakteknya mudah dilakukan tetapi sulit dlm menjaga kemurniannya. Ada kasih yg tidak tulus, pura-pura, ibarat spt serigala berbulu domba, musuh dlm selimut, dikhianati orang terdekat sendiri, dsbnya. Buktikan kasih dlm perbuatan, bukan teori, kasihilah dgn hati yg tulus, bukan ada maksud terselubung, kasih hrs terus menerus, bukan tergantung mood atau suasana hati, mengasihi harus karena takut akan Tuhan, bukan takut pd manusia, dan kasih itu bukti seseorg beriman pd Dia.

Ada banyak hal yg bs dilakukan oleh kasih dan iman, keduanya jgn dipisahkan, tetapi menjd satu ‘paket’ yg dimiliki org Kristen yg sungguh takut akan Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Beriman Pasti Mengasihi

Menuai Kebaikan

DI 05062025

Galatia 6:9 ILT3
Dan kita tidak boleh patah semangat manakala berbuat baik, karena kita akan menuai pada saatnya sendiri, jika tidak dilelahkan.

Kita akan menuai dr perbuatan yg kita telah lakukan, apakah perbuatan yg baik ataupun yg buruk, pada saatnya tuaian itu akan tiba mendatangi kita.

Jadi ada masanya kita menuai, artinya tidak di setiap saat kita menuai, spt tanaman yang dipelihara, mulai dr menabur benih, diberikan pengairan dan pupuk yg cukup, hingga nanti tiba waktunya tanaman itu berbuah, saatnya tiba untuk dituai. Jadi demikian jg halnya dg kebaikan yg kita tabur, tdk langsung kembali pd kita dgn kebaikan jg dr org lain, ada masa kita tdk menerima balasan apa-apa, seolah semua kebaikan yg kita lakukan itu tdk ada dampaknya sama sekali. Di saat org lain dlm kesusahan, kita menolong, di saat kita yang dlm kesusahan, org lain tdk ada yg bantu, ini sesuatu yg mgkin terjd dan banyak org yang lelah utk trs berbuat baik. Secara manusiawi, tiap org berharap diperlakukan sama seperti dia memperlakukan org lain, kalau menolong ya harapannya di lain waktu dia ditolong, ini manusiawi, walau secara rohani, tdk pantas berharap balasan apapun dr kebaikan yang kita lakukan terhadap org lain.

Intinya adalah memang jgn berbuat baik jika alasannya karena ingin org lain berbuat baik jg terhadap kita. Jgn berharap balasan dari org lain tetapi sesuai ayat ini: Tuhan yg akan membalaskannya utk kita, sbg sebuah hasil tuaian dr apa yg kita tabur. Hanya saja kpn tiba waktunya utk menuai, itu hanya Tuhan saja yg tahu. Bagian kita jgn lelah atau patah semangat utk trs berbuat baik. Jika menjadi lelah maka kita tdk punya kekuatan utk bisa menuainya. Spt petani menuai panen, perlu tenaga utk memanennya, supaya hasil dari panen itu tdk terbuang sia-sia. Karena itulah jgn berharap balasan dr manusia, kita mgkin menjd kecewa, tetapi yakinlah suatu saat yg hanya Tuhan yg tahu, tuaian dr kebaikan yg pernah kita lakukan itu akan kita tuai dengan penuh sukacita. Jgn berhenti berbuat baik & berharaplah waktu utk menuai itu akan tiba segera.

Tuhan pasti membalas perbuatan baik kita, nantikanlah waktu utk menuainya dgn hati yg bersukacita, trslah berbuat baik dengan penuh pengharapan dan sukacita.

Posted in Renungan | Comments Off on Menuai Kebaikan

Menolong Sambil Menjaga Diri

DI 04062025

Galatia 6:1 ILT3
Hai saudara-saudara, bahkan jika seorang didapati dalam suatu kesalahan, hendaklah kamu yang rohani memperbaiki orang tersebut dalam roh kelemahlembutan, sambil memerhatikan dirimu sendiri supaya kamu jangan dicobai pula.

Tiap org bs berbuat kesalahan, di level yang jenis apapun, selama masih tinggal di dalam tubuh jasmani, akan trs berhadapan dengan godaan dan tersandung langkahnya.

Org yg berbuat kesalahan butuh pelayanan khusus yg disebut pendampingan, ini harus dilakukan oleh org yg rohani, artinya tdk lagi dipengaruhi oleh pola pikir duniawi, tujuan berikutnya adalah org yg bersalah ini harus ‘diperbaiki’ atau direstorasi, dikembalikan pd kondisi sebelum berbuat kesalahan. Org yg rohani itu harus melakukannya dengan roh kelemah lembutan, tidak menghakimi tetapi membimbing kembali ke jalur yg benar. Jadi perlu kematangan moral dan karakter yang baik utk bs membimbing org kembali ke jln yg benar. Sementara di sisi lain, biasanya yg terjadi adalah sebagian org mengumpat dan menghakimi secara kasar terhadap org yang berbuat kesalahan, seakan tdk ada ampunan pdhal Tuhan saja mau mengampuni org yg mau bertobat. Pendampingan perlu ada utk menghindari luka hati yg bs timbul pd orang yg berbuat salah itu, pahit krna sikap org yg mencaci maki dan tdk menghendaki dirinya kembali.

Sambil melakukan pendampingan, seseorg perlu menjaga dirinya dengan penuh disiplin supaya tdk jatuh dlm kesalahan yg sama spt yg dilakukan org yg sdg didampingi. Tak ada manusia yg kebal oleh godaan, tetapi takluk atau melawan godaan itu, tergantung pd org itu sendiri. Menjaga diri itu sangat penting & hrs terus waspada hingga pendampingan itu selesai dilakukan. Godaan dr kedagingan, dr godaan cinta uang, dsbnya, hrs tahu dengan benar kelemahan diri yg dimiliki. Sebaiknya pendampingan tdk dilakukan seorg diri, spya bs saling mengingatkan dan menjaga, kalau salah satu mulai tergoda dan dicobai, maka org yg lainnya bs mengingatkan. Di zaman sekarang ini, bentuk cobaan dan godaan itu sangat beragam, mulai dr yang terselubung hingga yg frontal atau terang-terangan. Yg perlu diperhatikan adalah jgn terlalu lama membiarkan org yg bersalah itu ada dalam situasi yg bs menarik org itu kembali untuk melakukan kesalahan yg sama.

Jagalah diri supaya jgn jatuh dlm situasi yg mendorong kita masuk dlm percobaan, kita hrs menghindari godaan yg ada, supaya jgn trs tergoda lalu jatuh dlm dosa org lain.

Posted in Renungan | Comments Off on Menolong Sambil Menjaga Diri