Jangan Cepat Marah

DI 05082015

Amsal 14:29 NKJV
He  who  is slow to wrath has great understanding, But he  who  is impulsive exalts folly.

Orang yang lambat untuk marah/murka memiliki pengertian yang besar, tapi siapa yang mengikuti kata hati mengagungkan kebodohan.

Amsal 14:29 NLT
People with understanding control their anger; a hot temper shows great foolishness.

Orang-orang dengan pengertian mengendalikan marah mereka; seorang yang berwatak panas mempertunjukkan kebodohan besar.

Marah itu bkn sesuatu yg buruk atau jahat, yg salah adalah ketika kita dikuasai kemarahan tingkat tinggi, pokoknya maunya marah walau sbnarnya org lain tdk buat kesalahan apa-apa, kita sengaja cari sesuatu yg bs dijadikan alasan utk marah, sdh meluapkan kemarahan, lega rasanya.

Ada situasi di mana kita ‘wajib’ marah, spya org yg kita marahi menyadari kesalahan dan memperbaikinya, namun jgn terbiasa utk selalu marah, coba pahami dulu mengapa kesalahan itu terjd, kalau tdk disengaja dan bs dimaafkan, tahan marahnya kita. Org yg bs mengendalikan emosi marahnya krna dia pny pengertian yg besar, bs menganalisa situasi yg ada dan mengerti posisi org lain. Pahami dulu situasinya br putuskan utk perlu marah atau tdk.

“Mana bisa mikir dulu baru marah, udah jelas-jelas salah koq …”

Org yg cepat marah, mengikuti hati yg sdg ‘panas’, akan terlihat kebodohannya, mgkin tanpa sadar dia sndri jg masih buat hal yg sama, mendengar br dr 1 pihak lgsg percaya tanpa ‘cross check’ pihak lainnya, dihasut org tanpa pikir panjang lgsg ‘ngamuk’, dsbnya.

Kalau sadar bhw cepat marah itu sdh jd watak atau sifat, hrs lebih berusaha mengendalikan emosinya. Bkn malah membiarkannya dg alasan sdh coba menahan tp gagal trs, di dlm Tuhan semua bs diubah, krna Dia yg menciptakan kita. Yg jd penghalang adalah diri kita sndri yg tdk bs percaya kalau kita bs berubah, bs mengendalikan emosi dan tdk cepat marah. Lewat situasi yg sdg terjd, Tuhan memproses utk membuang sifat buruk kita.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.