DI 15082022
Mazmur 42:1
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Kalau kita teliti dlm membaca ayat ini, kalimat ‘sungai yang berair’ tentu menjadi sesuatu yang kita berikan perhatian khusus, karena bisa saja sungai itu kering, tidak ada airnya ketika musim kemarau panjang terjd.
Rusa yg rindu sungai yang berair, bisa dimaknai bhw gambaran ini terjd saat sungai yg berair itu sedang dlm keadaan kering. Banyak org fokus pada hubungan antara rusa dengan sungai, tapi tentu kita jangan terpaku ke sana, karena kalau kita membaca ayat-ayat selanjutnya, penulis ini ada dlm situasi yg buruk, musuh mengejek dia & menghina keberadaan Tuhan. Jadi tepat jika yg jadi fokusnya bukan rusa, tapi sungainya, rusa yg rindu sungai berair berarti sungainya sedang kering, krna itulah rusa merindukan sungai yang ada airnya. Sungai yg kering adalah gambaran ttg situasi yg tidak biasa, harusnya penuh air, tp ternyata kering, tdk ada airnya. Harusnya penuh semangat meraih kemenangan, tapi kehilangan semangat, musuh mengejek, org-org di sekitar malah menghakimi, komentar negatif muncul & menekan jiwa. Rasanya ‘mau mati’, spt rusa yg perlahan akan mati kehausan kalau sungainya masih kering, mau bertahan berapa lama lagi? Keadaan yg terhimpit dan membuat tdk berdaya serta putus asa, hingga hati kita menjerit pada Tuhan spt org yg tdk lagi mampu menahan rasa rindunya yg sdh sangat mendalam, berbuat yg di luar kewajaran.
Merindukan Tuhan berarti sdh lama tdk bertemu dgn Tuhan, berdoa tp tdk merasakan kehadiran Tuhan, baca Alkitab tapi hati tidak ada sukacita spt dulu waktu pertama kali bertobat, melayani di gereja atau persekutuan doa sdh terasa mulai bosan karena sdh seperti rutinitas saja. Dengar org lain bersaksi rasanya iri, kenapa dia ditolong tp saya tdk? Lihat org diberkati Tuhan rasanya hati teriris, kapan giliran saya dipulihkan Tuhan? Merasa tdk disayang Tuhan lagi, spt orang yang sedang dihukum Tuhan, najis, kotor, dsbnya. Di mana Tuhan? Org yg menyembah berhala mulai mengejek kita: “Mana berkat yg Tuhanmu akan berikan kalau taat dan hidup benar? Tuhanmu tdk mahakuasa tuh, lebih hebat tuhan saya, tdk perlu lama berdoa, cukup rajin kasih sesajen, ini lihat, hidup saya enak dan happy.” Iman mulai goyah dan berpikir bhw Tuhan itu tdk adil, tidak sayang kita lagi, hingga akhirnya kita menjauh dr Tuhan. Tapi kalau kita punya iman yg teguh & dasarnya kuat, kita tetap berharap pd Tuhan dan percaya bhw Dia pasti akan bertindak demi kita dan membungkam semua mulut orang-orang yg menghina Dia dan umat-Nya.
Masihkah kita mau datang pada Tuhan di dalam keadaan terpuruk dan tdk menentu? Berharap suatu saat ‘sungai’ itu akan kembali penuh dgn air, pemulihan dr Tuhan terjd dlm hidup kita.