DI 25102023
Matius 14:36
Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Peristiwa ini terjd di Genesaret, bnyk orang sakit yg ingin disembuhkan oleh Yesus, dan mereka beriman bhw hanya dgn menjamah jumbai jubah Yesus, mereka akan sembuh.
Ini contoh iman yg tdk dipaksakan, dan iman yg benar seharusnya spt itu. Iman suatu saat perlu disesuaikan dg keadaan. Dlm kisah ini, org-org sakit itu berpikir sangat realistis bhw utk didoakan langsung oleh Yesus itu butuh antrian yg lama dan pasti berebutan, adakah cara yg lebih sederhana dan beretika? Mrka mendapatkan ide untuk memohon pd Yesus supaya ketika mereka bs menjamah jumbai dr jubah Yesus, apapun sakit yg mrka derita akan disembuhkan, dan ini akhirnya terjadi atas diri mereka. Beriman itu harus, tapi jgn mengatur Tuhan atau memaksa Tuhan untuk mengikuti cara kita. Pasti ada maksud yang terselubung jika kita ingin Tuhan mengikuti cara kita, ada yg ingin pamer keintiman dgn Tuhan, ada yg ingin dipuji sbg org yg punya iman besar, dsbnya. Jgn lupa bhw Tuhan itu Pencipta dan kita ini hanya ciptaan, yg jadi penguasa itu Tuhan, bukan kita, kitalah yang hrs mengikuti cara Tuhan!
Beriman yg sembarangan tentu hasilnya tdk akan baik dan bahkan mempermalukan diri sendiri. Misalnya ketika membesuk org sakit, org biasanya memberi kata-kata penguatan dgn janji bhw Tuhan akan sembuhkan. Yang jd pertanyaan: apakah Tuhan bicara pd org itu bhw si sakit ini akan disembuhkan? Asal memberi janji kesembuhan, tapi ternyata si sakit ini malah meninggal dunia! Sesuatu yg memalukan nama Tuhan! Sebaiknya jangan menjanjikan Tuhan pasti menyembuhkan, tp kalau memang Tuhan sudah bicara bhw org sakit itu akan Dia sembuhkan, tentu itu harus disampaikan. Doakanlah supaya org sakit ini mengalami yg terbaik dari Tuhan dan sesuai dgn kehendak Tuhan. Inilah contoh iman yg realistis, tahu diri siapa kita ini di hadapan Tuhan, Dia yg punya otoritas dan jgn sampai nama Tuhan dipermalukan justru oleh iman yg sembarangan dan ngawur, jgn perkatakan sesuatu yg asalnya dr diri kita sendiri, bukan dari Tuhan.
Mendengar suara Tuhan bukan berarti harus dengar secara ‘audible’ spt suara org sedang bicara pd kita, bnyk cara Tuhan utk bicara pd kita, jgn paksa Tuhan mengikuti apa yg kita mau.