Hati dan Harta

DI 09112023

Matius 19:21-22
Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Apakah hidup rohani itu berarti sama sekali tdk memikirkan harta? Apakah harta itu hal yg duniawi? Apakah Tuhan tidak senang jika seseorg punya banyak harta?

Utk memahami ayat yang kita baca, pertama yg harus kita pahami adalah ternyata ada 2 jenis harta menurut Yesus: harta dlm materi atau sederhananya kita sebut kekayaan, dan ada harta di surga. Yesus tahu kita perlu dlm hal makanan, minuman, pakaian, dan rumah, ini bs kita temukan dlm Matius 6: 31-32. Jadi Yesus tdk melayang kita utk mencari uang & menjd kaya, karena dgn kekayaan, beberapa wanita sdg melayani kebutuhan rombongan Yesus dan para murid-Nya (Lukas 8:1-3). Yg hrs kita perhatikan adalah bhw tdk semua yg dikatakan dlm Alkitab itu kita ‘tarik’ ke masa sekarang, artinya tdk semua ayat bs dipakai dan diberlakukan utk kehidupan kita di masa kini. Konteks ayat di atas sangat jelas, itu utk menjd syarat mengikut Yesus, bagi org yang kaya ini, Yesus memberi syarat agar dia dgn rela hati menjual seluruh hartanya dan hasil penjualan hartanya itu diberikan pd orang yg miskin. Jadi syarat ini berlaku hanya utk org kaya dlm kisah ini saja.

Gereja butuh uang dlm operasional bulanan yg hrs dicukupkan. Uangnya dr mana? Dari persembahan jemaat yg dikumpulkan dalam ibadah atau berupa pemberian sukarela dari jemaat di luar ibadah. Kalau mengikuti jalan pikiran yg keliru, org yg mau mengikut Yesus hrs menjual hartanya dan memberinya pada org miskin, maka dipastikan bnyk gereja yg tutup karena jemaatnya tdk punya harta lagi sehingga tdk memberi persembahan. Konyol dan bodoh jika semua perkataan dlm Alkitab kita ‘tarik’ dan berlakukan utk zaman ini. Wkt kita membaca Alkitab dan merenungkannya, kita jg perlu memiliki logika yg cukup, paham batasan budaya dan waktu, tahu mana yang hanya berlaku di saat itu dan mana yg pasti berlaku hingga sekarang dan nanti. Pastinya ada alasan khusus mengapa Yesus di dalam kisah ini menyuruh org kaya ini utk menjual seluruh hartanya, dan ternyata terlihatlah yg sebenarnya: cinta pd hartanya melebihi rasa kagumnya pd Yesus.

Apakah hati kita lebih takut kehilangan harta dibandingkan dgn kehilangan Tuhan dalam hidup kita? Kaya tentu boleh, tp jgn melebihi cinta kita pd Tuhan.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.