DI 02032024
Mazmur 90:15
Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
Dalam hidup ini ada suka duka, tawa dan air mata, bahagia dan penderitaan, semua rasa ini bergantung pd apa yg kita alami, dan kita semua pasti setuju ingin yg baik lebih sering kita alami drpd yg tidak baik.
Penulis mazmur ini menyadari hal itu, telah melewati masa-masa kesukaran dan waktu di mana kebahagiaan itu dirasakan. Jumlah kebahagiaan biarlah sepadan, seimbang dgn jumlah kesukaran yg dialami, ini akan sangat berpengaruh pd semangat hidup. Alasan yg mendasari knpa ada org yg bunuh diri karna melihat tdk ada lagi kebahagiaan, harapan & semua yg baik lainnya, yg dirasakan adalah keputus asaan, kebencian, kekecewaan, dan semua yang negatif serta buruk. Bersukacita memang hrs ada alasannya, pada umumnya karna berlimpahnya kebahagiaan meskipun ada waktunya terasa berat, menderita, sakit, dsbnya. Semua yg kurang baik memang bisa Tuhan pakai untuk memproses kedewasaan rohani dan karakter kita, seperti yg Ayub sdh alami. Penderitaan yg teramat berat diakhiri dgn pemulihan yg 2x lipat dari keadaan awal sblum ujian hidupnya terjd. inilah yg menjadi harapan penulis mazmur ini.
Bisakah bersukacita dlm penderitaan? Tentu saja hal ini bergantung pd iman dan bgmna cara pandangnya ketika mengalaminya, ada yg tetap bisa tertawa saat menderita, ada yg cuma bs menangis dan meratap, semuanya bergantung pd pribadi masing-masing. Tapi jgn berpura-pura bersukacita di depan orang lain demi menjaga image kerohanian, hal ini biasanya dilakukan supaya org lain melihat kita sbg pribadi yg kuat, tahan banting, rela menderita, dsbnya, pdhal di dalam hati, rasa kecewa dan putus asa begitu menguasai. Ini biasanya terjd pd mereka yg adalah ‘leaders’ atau para pemimpin. Tdk ada salahnya jika kita menaikkan permintaan yg sama dengan penulis mazmur dlm ayat ini, biarlah punya keseimbangan, kesepadanan antara bahagia dan penderitaan, supaya iman kita tetap bisa kuat bertahan dlm menjalani hidup ini, tidak tergerus dan dilumpuhkan oleh penderitaan yg sangat menekan.
Kebahagiaan itu tdk semuanya datang bgtu saja, ada yg hrs kita ciptakan di tengah saat penderitaan, masalah, dan tekanan hidup yg menghampiri hidup kita.