DI 17042024
Markus 9:50 ILT3
Garam itu berguna, tetapi jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah kamu akan mengasinkannya? Milikilah garam di dalam dirimu, dan berdamailah seorang terhadap yang lain!”
Garam berfungsi utk mengawetkan dan juga sbg bumbu masakan, tapi bgmna prosesnya garam bs menjd tawar? Kita coba melihat ini dari proses pembuatan garam di zaman itu.
Sumber garam di zaman ayat ini diperoleh dr bebatuan garam di daerah pesisir pantai Laut Mati, bebatuan itu lalu dilarutkan dlm air. Kandungan garam di dlm batu tsb perlahan akan larut, kandungan garam di batu itu berkurang dan menyisakan mineral dan zat batuan yang tdk bermanfaat untuk masyarakat. Proses ini yang dimaksud Tuhan Yesus sbg garam yg kehilangan rasa. Batu bekas melarutkan garam tadi tidak lagi bisa digunakan, dan menurut kemungkinan beberapa sejarawan, orang Yahudi memakai batu-batu bekas larutan garam itu membuat jalan setapak. Jika ini benar, maka apa yang Yesus katakan ‘dibuang dan diinjak orang’ itu tepat. Batu garam yg tidak lagi mengandung rasa asin, dibuang utk dibuat jalan setapak yg akan diinjak oleh orang-orang yg berjalan di atasnya. Dari informasi ini, kita bisa sdkit memahami apa yg Yesus ingin sampaikan dg mengambil analogi garam yg kehilangan rasa asinnya.
Pelajaran yg bs kita dapat ialah bhw kita sbg org Kristen diperlengkapi Tuhan utk berbuat baik (2 Timotius 3:17), banyak fungsi orang Kristen yang seharusnya bs dinikmati semua org yg ada di sekitarnya. Sederhananya, jadi berkat yg ‘memberi rasa dan mengawetkan’, artinya membuat lingkungan di mana orang Kristen berada menjd lebih damai, penuh dg kasih yg hangat dan berdampak positif bagi semua org. Ini idealnya, tapi ketika menjalani hidup dan melihat realita yg ada, ‘garam’ yg sblumnya ada dlm diri seseorg, perlahan tapi pasti mulai ‘larut’, larut dalam arus pemikiran dunia yg seringkali bertentangan dgn hukum kasih, membuat seseorg berpikir utk apa trs menjd org baik, jujur, peduli dgn sesama, tapi hidupnya penuh penderitaan, tidak dihargai, dan keadaan lingkungan tetap saja sama spt biasanya. Hal inilah yg perlu kita waspadai & ingatlah ayat ini: Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6:9).
Masihkah kita memiliki ‘garam’ dlm diri kita? Ataukah kita mulai lelah berfungsi sbg orang Kristen yang seharusnya ‘menggarami’ dunia ini? Koreksi diri kita.