DI 29052024
Lukas 1:18-20
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.”
Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.”
Kadang kita menyamakan antara percaya dg beriman, apakah benar keduanya sama atau memang berbeda? Dari kisah imam Zakaria ini bs kita temukan jawabannya.
Apa respon kita ketika dengan mata sendiri kita melihat mujizat Tuhan terjadi di depan kita? Kagum? Terkesima? Sampai di situasi ini kita ada dlm fase percaya, ada bukti bhw mujizat Tuhan itu ada dan nyata, kita sendiri menyaksikan hal itu terjadi. Tapi apakah kita juga percaya bhw mujizat Tuhan itu dpt juga terjd pada diri kita dengan situasi yg sedang kita alami? Orang lain disembuhkan secara mujizat Tuhan, kita bersyukur dan takjub, tp bisakah Tuhan menyelesaikan kebuntuan yg kita hadapi? Apakah bisnis kita yg bangkrut bs dipulihkan Tuhan? Ini spt respon Zakharia ketika mendengar dia akan diberi anak tapi dia teringat kondisinya dan istri yg mustahil utk bs punya keturunan, percaya Tuhan kita Mahakuasa, pembuat mujizat, tapi tdk yakin hal itu akan terjd pd diri kita sendiri. Percaya tapi tdk beriman, kalau beriman berarti juga percaya bhw diri kitapun bs mengalami apa yg Tuhan lakukan mujizat pd org lain.
Keterbatasan yg kita miliki kadang jadi suatu halangan utk beralih dr sekedar percaya bhw Tuhan itu sanggup ke arah beriman bhw Dia akan memulihkan keadaan kita. Dosa yg ada pd kiri kitapun menjd halangan utk beriman bhw kita akan dilawat Tuhan. Namun dalam berbagai kisah di Alkitab, Yesus melakukan mujizat juga pd org berdosa, seringkali Dia mengampuni dosa dahulu baru melakukan mujizat-Nya spt ini: “Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu — : “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (Matius 9:5-6). Tentu kita hrs melakukan pemberian dengan Tuhan, tetapi jg hrs bersiap utk mengalami mujizat-Nya, bukan sekedar percaya tetapi jg beriman.
Jangan hanya senang melihat org lain alami mujizat dan dipulihkan oleh Tuhan, mulailah untuk meneguhkan iman kita, percaya Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya dlm hidup kita.