Menghormati Pemimpin Gereja

DI 21102025

1 Timotius 5:17
Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.

Mungkin ada sedikit perbedaan mengenai para pengkhotbah di zaman Timotius dgn pengkhotbah zaman sekarang. Zaman itu Injil dan pengajaran para rasul baru mulai menyebar, tdk banyak referensi membuat bahan khotbah yg spt sekarang, zaman itu Alkitab blm dikanonkan. Jd seorg penatua gereja yg mahir berkhotbah pastilah orang yg istimewa, karena hrs berjerih payah utk menyusun sebuah khotbah yg baik. Harus diingat pula bhw di zaman itu sdh ada juga pengajaran palsu dan sesat, belum lagi yg masih ingin memasukkan tradisi Taurat ke dlm pengajaran Kristen, terutama bagi yg non Yahudi (Gentile), seorg penatua yang mampu berkhotbah, pastilah seorg yg tdk kompromi dgn pengajaran yg di luar dari pengajaran para rasul, berkhotbah apa yg benar serta membangun jemaat.

Bukan hanya mampu berkhotbah, tapi juga mampu utk mengajar, ini suatu kombinasi yg patutnya dimiliki. Zaman ini ada saja yg berkhotbah tp tdk jelas mau bahas apa, jd para pendengarnya bingung dan ‘ngantuk’ ketika mendengarnya. Tdk semua org yang berkhotbah mampu utk mengajar, karena dlm hal mengajar ini, perlu kemampuan utk membuat org yg diajar memahami sesuai dgn apa yg para pengajar pahami. Murid yg tdk mengerti bs punya 2 kemungkinan: si murid memang bodoh atau si guru yang tdk bisa mengajar dgn baik. Jgn heran jika ada jemaat yg menilai pengkhotbah A itu mudah dipahami khotbahnya, sementara pengkhotbah B justru membingungkan dg khotbahnya. Pengkhotbah yg mampu juga utk mengajar, suatu hal yg sangat baik dan seharusnya semua pengkhotbah memiliki 2 kemampuan ini.

Hormatilah para pemimpin gereja yg punya kemampuan berkhotbah dan mengajar, ini akan sangat membangun iman jemaat dan menangkis pengajaran sesat yg ada.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.