Berdoa Sendirian

DI 10082015

Matius 14:23
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Alkitab mencatat bhw Yesus sering berdoa seorg diri, meskipun Dia jg berdoa bersama para murid-Nya. Mengapa demikian?

Org lebih suka berdoa bersama-sama, katanya lebih semangat dan doanya lebih cepat dikabulkan karena sepakat didoakan. Memang betul, tp jd sesuatu yg keliru jika kita semangat sewaktu doa bersama-sama tapi ‘loyo’ waktu doa sendirian. Pdhal Tuhan jg menghargai waktu kita doa seorg diri scra pribadi dg Tuhan.

Berdoa sndrian pny beberapa kelebihan, kita bebas berekspresi berdoa, mau teriak, mau menangis, curhat tanpa dibatasi waktu dan tdk usah malu dilihat org, dan kita bs mendengar suara Tuhan lebih jelas. Berdoa sndrian bkn berarti doa kita kurang ‘kuat dan ampuh’, asalkan kita berdoa dg iman yg teguh dan ketulusan hati, doa kita pun didengar dan dijawab Tuhan.

Sediakan wkt utk seorg diri berdoa dg Tuhan, spt suami dg istrinya hanya berduaan saja. Kita perlu membangun hubungan pribadi yg semakin intim dg Tuhan. Keintiman itu antara kita dg Tuhan saja, Tuhan ingin bcra bnyk dg kita, dan itu tdk didapati ketika kita doa secara bersama-sama.

Bagi setiap keluarga, tetap adakan ‘mezbah keluarga’, doa bersama keluarga kita, atau doa bersama suami atau isteri, namun kita jg perlu berdoa scra pribadi dg Tuhan. Jgn meninggalkan jam-jam doa kita.

Berdoa pd Tuhan itu hrs jujur dan tulus, doa bkn ttg panjang pendeknya kalimat doa, bkn ttg keindahan bahasanya, tp tentang ungkapan isi hati kita kpd Tuhan. Doa itu hrs jujur, Tuhan tahu isi hati kita, tak ada gunanya kita ‘pura-pura’, Tuhan menghargai kejujuran kita saat berdoa. Berdoa itu hrs tulus, tdk boleh ada sesuatu dlm hati kita yg tdk berkenan menurut Tuhan. Bereskan bila ada dosa atau kesalahan, jgn biarkan itu menjd penghalang hubungan kita dg Tuhan. Sabarlah menunggu Tuhan menjwb doa

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.