DI 03092015
Kejadian 23:2
Kemudian matilah Sara di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan, lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.
Ditinggal istri meninggal, Abraham sangat berduka. Tdk bnyk dikisahkan kisah cinta Abraham dg Sara, tp jelas tergambar betapa keduanya sangat saling mencintai.
Semenjak keduanya menikah hingga usia lanjut/tua, mrka tdk dikaruniai anak, tp keduanya tetap setia satu sama lain. Lot, keponakan Abraham, mgkin menjd tempat mrka mencurahkan kasih sayang, kemudian hadirlah Ismael dan lahirlah Ishak, anak yg Tuhan janjikan, hingga akhirnya Sara meninggal. Abraham sangat berduka.
Di zaman ini sdh jarang ditemukan pasangan suami isteri yg saling cinta hingga salah satu dr mrka meninggal, terus meningkatnya jumlah angka perceraian dan perselingkuhan membuktikan betapa sulitnya mempertahankan keutuhan rumah tangga hingga masa tua. Ada masalah sedikit lgsg minta cerai, tdk dikaruniai anak akhirnya selingkuh. Cinta sejati bagi sebagian kalangan hanya ada di film-film, tdk ‘real’ di dunia nyata. Pesimis masih ada cinta sejati dan romantisme dlm sebuah pernikahan, yg indah-indah hanya waktu pacaran saja.
Menikah tdk cukup hanya saling cinta, tp butuh dukungan finansial yg kuat dan tekad saling setia satu sama lain. Uang seringkali jd alasan utk berpisah, hambarnya cinta dan hubungan intim dg pasangan seringkali menggoda utk selingkuh dg org lain, di rumah spt ada di ‘neraka’, mengejar kepuasan jasmani semata, lupa dg janji nikahnya di hadapan Tuhan dan jemaat.
Menikah bkn sebuah alasan spya tdk menjadi ‘single’ tdk laku-laku, menikah tanpa dasar saling cinta menjd rentan utk rumah tangga nantinya rapuh dan hancur. Harta melimpah tp kehilangan cinta hanya membuat jiwa merana kekurangan kasih sayang. Tinggal serumah tanpa cinta lagi, tdk peduli satu sama lain, pisah ranjang hingga kekerasan dlm rumah tangga, terjd krna hilangnya rasa cinta dlm pernikahan. Tdk saling setia dan menjaga