Harus Dari Hati

DI 25102016 
Matius 18:35 KJV 

So likewise shall my heavenly Father do also unto you, if ye from your hearts forgive not every one his brother their trespasses. 

  • Jadi begitu juga Bapa Surgawi-Ku akan melakukannya juga terhadapmu, jika kamu dari dalam hati tidak mengampuni setiap saudaranya kesalahan-kesalahan mereka. 

Soal mengampuni memang hanya Tuhan dan org yg bersangkutan yg tahu persis apakah benar sdh mengampuni ataukah memberi pengampunan ‘palsu’ terhadap org yg bersalah terhadapnya. 
Dan ini akibat fatal bagi org yg memberi pengampunan palsu: dosanya sndri tdk diampuni Bapa, sekalipun dahulu sdh diampuni. Apakah penyataan ini keliru? 
Bacalah perumpamaan dlm bacaan ayat ini: dosa digambarkan sbg ‘hutang’ yg hrs dibayar, setiap dosa hrs ‘dibayar’ artinya dipertanggung jwbkan pd Tuhan. Hamba raja itu berhutang dan tak mampu membayar, namun dibebaskan oleh raja dr kewajiban membayar hutangnya. Cerita berikutnya raja diberitahu bhw si hamba ini bertindak kejam dg memaksa seseorg hamba yg berhutang padanya utk membayar hutangnya dan dipenjarakan. Raja akhirnya mencabut belas kasihannya dan hutang si hamba ini akhirnya kembali ‘ditagih’, hrs dibayar pdhal sblumnya sdh dianggap selesai. 
Apakah firman Tuhan salah, dosa yg diampuni bs kemudian tdk diampuni di wkt ke dpn? 
Urusan dosa paling final akan diurus pd saat setiap org, baik atau jahat, berdiri di pengadilan Tahta Putih dlm Wahyu 20:11-12, di sinilah setiap org ditentukan akan hidup kekal di surga atau hidup selamanya di neraka. Dlm rentang wkt sblum pengadilan Tahta Putih, Bapa berkuasa utk menentukan status pengampunan dosa kita, salah satu alasan yg bs mengubah status ini adalah bila seseorg dr dlm hatinya tdk mengampuni kesalahan org lain terhadapnya. 
Hati-hati, mulut bs berucap memaafkan, air mata bs mengalir terlihat spt mampu mengampuni, pdhal hati masih tertutup memberi pengampunan. Ini penipuan di hadapan Bapa, dan akan ada hukuman utk ini 

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.