Ketika Difitnah 

DI 25112017 
Mazmur 109:4 KJV 

For my love they are my adversaries: but I give myself unto prayer. 

  • Untuk kasihku mereka adalah musuh-musuhku: tapi aku memberi diriku pada doa 

Dlm hal mengasihi memang Daud luar biasa, namun tetap ada saja yg memusuhinya dan memfitnahnya, reaksi Daud adalah memilih utk berdoa. 
Perlukah klarifikasi atas fitnahan terhadap kita? Tentu saja itu diperlukan sbg pembuktian bhw fitnahan terhadap kita itu jelas sebuah kebohongan. Perlukah membw hal ini pd ranah hukum? Perlu utk penegakkan hukum dan jd pelajaran bagi org lain. Tapi yg hrs dilakukan terutama adalah membw perkara ini ke hadapan Tuhan dlm doa. Kalau Tuhan menyuruh kita diam, jgn lakukan klarifikasi maupun pengaduan scra hukum. Tp itu kan hak kita? Benar, kalau Tuhan blg tdk, pasti ada alasannya. 
2 hal yg seringkali kita sulit memilih adalah melakukan mnrut yg kita pikir itu adalah hak kita atau mempercayakan Tuhan yg membela perkara kita. Spt seorg yg mempercayakan kuasa pd kuasa hukumnya, pengacara berhak melakukan apapun mewakili org yg memberikan kuasa kpdnya. Tp seharusnya kita ingat bhw Tuhanlah yg berhak melakukan pembalasan. 
“Kalau Tuhan yg balas, nunggunya lama …” mgkin pikiran ini ada dlm pikiran org bnyk. Mengapa Tuhan tdk terlalu cepat? Dia inginkan adanya pertobatan dan rekonsiliasi/pendamaian. Ada saatnya org melakukan kesalahan krna sebuah maksud, kemudian dia menyadari kesalahannya lalu bertobat. Bknkah kita jg wajib mengampuni kesalahan org lain apalg org yg mau bertobat? 
Kalau kita yg membalas, dendam pasti menjd motivasinya. Hati yg penuh dendam jelas tdk baik, dan Tuhan tdk menyukainya. Itulah sebabnya kita hrs berdoa, menyerahkan pembalasan pd Tuhan dan tetap mengasihi org yg memusuhi kita. Drpd hati kita kehilangan damai sejahtera, dendam dan kemarahan, lebih baik serahkan pd Tuhan, jgn kotori hati kita dg semua yg ‘busuk’, bersihkan hati dan nikmati hidup yg penuh damai sejahtera. Bs tdr enak, makan nikmat 

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.