Melayani, Haruskah?

DI 28112017 
Maleakhi 3:17 KJV 

And they shall be mine, saith the LORD of hosts, in that day when I make up my jewels; and I will spare them, as a man spareth his own son that serveth him. 

  • Dan mereka akan menjadi kepunyaan-Ku, kata TUHAN Semesta Alam, pada hari itu ketika Aku menghias perhiasan-perhiasan-Ku; dan Aku akan menyayangi mereka, sebagaimana seseorang menyayangi anak laki-lakinya sendiri yang melayani dia. 

Benarkah melayani itu sebuah pilihan alternatif sbg org Kristen? Sebagian org berpikir yg penting urus keluarga dg benar, drpd melayani tp keluarga berantakan. 
Melayani itu menyediakan kebutuhan sesuai yg diharapkan. Kita senang jika pelayanan di sebuah resto dilakukan dg baik, kita senang jika PRT yg bekerja di rumah kita melakukan tugasnya dg baik. Dlm ayat ini dijelaskan bhw seorg anak pun melayani orgtuanya. 
Dlm hal yg sederhana, mengambilkan minum saat ayah kita br pulang, menyambutnya dg wajah ceria dan penuh rindu, memuji-muji dia walaupun terlihat berlebihan, sbg orgtua tentu sangat senang diperlakukan demikian. Saat anak sdh besar, masih memperhatikan keadaan orgtuanya dg telaten, inipun suatu pelayanan anak pd orgtuanya. 
Lalu bgmna plynan pd Tuhan? Salah satu wujudnya adalah terlibat dlm bidang plynan di rumah Tuhan, dlm keluarga Tuhan, ya, di gereja dan komunitas rohani lainnya. Bukankah Tuhan itu Bapa bagi kita? Sbg anak-Nya kita wajib melayani Dia, spt yg ayat ini katakan. Haruskah melayani? Harus. 
Kegagalan org yg melayani krna keluarganya berantakan itu hanya kasus per kasus, tdk bs disamaratakan. Ada jg yg melayani tp keluarganya terurus dg baik. Jd tergantung masing-masing orgnya. Apakah ada jaminan kita sepenuh waktu mengurus keluarga pasti keluarga kita baik-baik saja? Bnyk kisah membuktikan hasil yg berbeda. 
Kalau kita melayani Tuhan, Dia akan menyayangi kita. Jd dampak sebuah pelayanan adalah dikasihi Tuhan. Kita menjd spt ‘perhiasan’ kepunyaan Tuhan. Sesuatu yg berharga 

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.