Roh Yang Lelah

DI 07082019

Pengkhotbah 1:17 KJV
And I gave my heart to know wisdom, and to know madness and folly: I perceived that this also is vexation of spirit.

  • Dan aku nemberi hatiku untuk mengetahui hikmat, dan untuk mengetahui kegilaan dan kebodohan, aku mengartikannya bahwa ini juga adalah kekesalan roh

Pengetahuan di dunia ini tak ada habisnya, trs berkembang, bnyk yg diperbaharui dan lebih disempurnakan. Belajarpun tak ada ujung akhirnya, bisakah kita memiliki semua pengetahuan yg ada?

Memahami hikmat, kegilaan dan kebodohan manusia tak akan ada habisnya. Mengenal org lain bkn berarti bs langsung memahami kepribadiannya, tingkat kepandaiannya, dan intelektualitasnya. Org berhikmat bertemu dg org yg bodoh tentu tdk mengasyikkan, bs jd malah terjd kejengkelan krna org yg berhikmat tdk bs memahami mengapa seseorg tetap bangga dg kebodohannya dan tdk mau meninggalkan kebodohannya itu. Demikian jg dg org yg bs terganggu jiwanya hingga menjd gila, mgkin krna tdk bs menerima keadaan dan gagalnya org itu menghargai hidupnya.

Mencoba memahami hal itu bs membuat kita kesal, apa sulitnya utk berubah, tp kenyataannya justru org bodoh tdk mau meninggalkan kebodohannya, menerima nasib dan tdk pernah yakin bs berhikmat. Bgmna mengembalikan org yg gila pd kewarasannya? Dlm hal ini hikmat spt tdk berguna, krna memang hikmat bnyk gunanya tp terbatas, hikmat hanya bekerja pd org yg menginginkannya, tp tdk bs mengubah org lain.

Tuhan sbg Sumber Hikmat, Dialah yg mampu mengubah org bodoh menjd berhikmat, org gila pd kewarasannya. Bnyk kesaksian ttg ini yg bs kita temui, di sinilah kita sadar bhw betapa terbatasnya kita sbg manusia. Pengetahuan bnyk membantu hidup manusia, tp ada hal-hal yg tdk bs dilakukan pengetahuan, tp Tuhan sanggup melakukannya.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.