DI 01082022
Yesaya 6:5
Lalu kataku: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.”
Yesaya sadar bhw dia org yg najis bibir, dan dia juga mengatakan bhw dia tinggal di lingkungan bangsanya yg juga najis bibir, lalu bgmna dia bs meninggalkan najis bibirnya kalau lingkungan di sekitarnyapun melakukan hal yg sama?
Seorg penjahat tinggal di lingkungan penjahat, siapa yg akan memberitahukan dia pertobatan? Sesuatu yg sangat menyedihkan tentunya, siapa yg bs membebaskan dia dr situasi spt itu? Dari kisah dlm pasal ini, akhirnya Tuhan sendirilah yg mengutus malaikat Serafim utk menguduskan najis bibirnya Yesaya (ay 6-7). Tetaplah masalah dosa hanya Tuhan saja yg bs menyelesaikannya secara tuntas utk kita. Teknologi canggih tidak bs menyelesaikan masalah dosa kita, uang juga demikian, tidak bs ditukar atau membeli apa yg jadi solusi bagi masalah dosa kita. Tapi Tuhan dgn kasih-Nya datang ke dunia dlm rupa seorg manusia yaitu Yesus Kristus, mati disalibkan utk menebus dosa seluruh manusia. Hikmat yang dimiliki manusia tdk mgkin bs melakukannya, jd kita hrs sadar bhw Tuhanlah Pemilik Hidup kita, Dia menebus kita dari kutuk dosa dan maut, dan membuat kita ‘kembali’ menjadi kepunyaan-Nya sendiri, iblis tidak lagi berkuasa atas kekekalan hidup kita nantinya, Dia sediakan surga utk kita dan menyertai kita selama kita masih hidup dlm dunia ini, Tuhan berikan semuanya yang terbaik, masihkah kita tdk bersyukur utk hal ini?
Jalan pendamaian dgn Tuhan sekarang dibuat lebih sederhana oleh Tuhan, kita mengakui dosa dan memohon pengampunan dari Tuhan, oleh darah Anak Domba maka dosa kita diampuni & kita diperdamaikan dgn Tuhan. Tapi tentu hal ini hrs kita dasari dgn pengertian yg benar dan hati yg sungguh bertobat, kalau tidak, maka ini ialah suatu perbuatan dosa karena mempermainkan Tuhan dlm hal kasih karunia-Nya. Konseling dgn hamba Tuhan atau mentor hanyalah satu cara utk membawa kita datang pd Tuhan mengakui semua dosa kita di hadapan Tuhan, ingat bahwa bukan manusia yg bisa menyelesaikan masalah dosa, hanya Tuhan saja yg sanggup. Konseling tanpa ditindak lanjuti dgn pertobatan hanyalah sebuah curhat yg kita beri label ‘rohani’, jd cuma menyesal tp belum mau bertobat, karena masih suka dgn dosanya, kalau langsung bertobat kan hrs meninggalkan dosa, tp kalau cm menyesal lalu lakukan lagi, org pasti bisa memakluminya, tdk bs langsung ekstrim meninggalkan dosa spt tuntutan Tuhan pd org yg bertobat: “Jangan lagi berbuat dosa!” Hati-hati! Konseling tanpa suatu pertobatan hanyalah sebuah cara utk bs terrus hidup dlm dosa.
Datang pd Tuhan, akui dosa kita dan bertobat, tinggalkan dosa dan hidup dlm kebenaran, itu yg Tuhan ingin kita lakukan saat ingin berdamai dg Dia.