DI 02082022
Yohanes 5:9-10
Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: “Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”
Peraturan dibuat supaya segala sesuatunya bisa menjd tertib dan sesuai dgn norma yg berlaku di suatu wilayah atau lingkungan, tp apakah Tuhan pun juga harus ‘mengikuti’ peraturan yg dibuat oleh manusia?
Bbrpa kisah Yesus menyembuhkan orang sakit di hari Sabat selalu menimbulkan reaksi negatif bagi org-org yg berpegang pada Taurat dengan pengertian sesuai dgn yg tertulis saja. Esensi dr dibuatnya hukum Taurat ttg hari Sabat adalah supaya bangsa Israel memiliki hari yang khusus utk Tuhan, dgn tidak melakukan aktivitas harian spt di hari lainnya. Hukum Taurat diberikan oleh Tuhan melalui Musa utk bangsa Israel, jadi hrs dipahami bhw pembuat hukum posisinya ada di atas dr hukum yang dibuatnya. Itulah mengapa Yesus berkata bhw Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat (Lukas 6:5). Ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang bisa mengikat org atau lembaga yang membuat perarturan hukum tersebut. Tuhan tentu berfirman dan firman itu akan terlaksana, tapi kedaulatan Tuhan tdk bisa dibatasi oleh apapun hukum yg Dia berikan pd manusia. Tuhan bebas bertindak sesuai dengan apa yg Dia kehendaki, tapi pastinya kalau Tuhan bertindak dan terlihat seperti bertentangan dgn hukum yg Dia buat utk hidup manusia, tentu ada alasan di balik semuanya itu, bukan arogan atau sekedar iseng, tidak, tp demi kepentingan yang Tuhan anggap penting utk dilakukan saat itu.
Misalnya ketika Tuhan sepertinya ‘melanggar’ hukum alam semesta ketika Dia menghentikan matahari dan bulan tetap pada posisinya lalu bergerak sangat lambat untuk waktu 1 hari :
Yosua 10:13-14
Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.
Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.
Tuhan adalah Pencipta, tidak ada apapun dan jg siapapun yang punya hak melarang Tuhan untuk melakukan apa yg Dia kehendaki. Manusia bisa saja berkomentar bhw waktu-Nya Tuhan itu tdk pas, kenapa hrs di hari Sabat? Masih ada 6 hari lainnya, atau Tuhan kekurangan waktu? Kita jg mgkin pernah berpikir spt itu: kenapa sih Tuhan maunya sekarang? Saya kan sedang sibuk, lagi banyak masalah, eh malah disuruh menolong org lain? Yang menurut kita waktunya tidak pas, justru itulah waktu yg Tuhan sdh tentukan, jika saat itu tidak dilakukan, maka apa yg jd rencana Tuhan, bs saja tidak terwujud dan justru kitalah yg dirugikan. Percayalah bahwa waktu Tuhan itu selalu yg terbaik dan pas, walaupun saat itu kita belum bs memahaminya.
Tuhan punya kedaulatan, Dia bertindak sesuai dengan hikmat-Nya yang tdk terselami, sepakat saja dgn waktu Tuhan, maka kita akan melihat bgmna Dia akan menyatakan kemuliaan-Nya.