DI 05082022
Mikha 7:8-9
Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku.
Aku akan memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya.
Kejatuhan dlm hidup yg kita alami tentunya tdk membuat diri kita nyaman dan berada di posisi ‘atas’, hina bahkan menjd olok-olokan bagi org lain, apa yg hrs jadi sikap kita pada saat kita sdg mengalaminya?
Salah satu penyebab kita ‘jatuh’ adalah karena murka Tuhan krna dosa yg pernah kita perbuat. Dosa yg mana? Ini yg sulit utk kita pahami krna ada 2 kemungkinan yaitu ada satu dosa yg Dia nilai dosa itu terlalu ‘besar’ dan pantas mendpt hukuman-Nya langsung, atau berupa kumpulan dosa yang suatu saat di depan baru Tuhan akan memberikan penghukuman, dikumpulkan dulu, barulah nanti dihukum, spt apa yg Dia lakukan terhadap Sodom dan Gomora. Apa yang pernah Tuhan percayakan pd kita, Dia tarik kembali dan membuat kita kehilangan segalanya, apa yang pernah dulu sangat kita banggakan, skrg hanya menjd sebuah sejarah. Harus memulai dari ‘nol’ lagi. Kita sedang menikmati keadilan Tuhan: yg adalah kesalahan dan dosa kita akan menerima hukuman-Nya, namun kebaikan dan hal baik yg pernah kita miliki sebelumnya juga berhak untuk mendapatkan ‘reward’ atau upah dr Tuhan. Ada waktunya kita menjalani hukuman Tuhan, juga ada waktunya ketika itu sudah selesai, keadilan Tuhan membuat kita mengalami pemulihan dan diberikan kesempatan lagi utk hidup benar lagi, maka kesempatan ini jgn kita sia-siakan, tetapi gunakan utk bangkit dr kejatuhan kita.
Tuhan murka, di sisi lain Dia tetap mengasihi & menyiapkan apa yang baik setelah kita selesai menjalani hukuman kita. Itulah sebabnya dalam ayat ini, nabi Mikha menulis bhw akan bangun dr kejatuhannya, Tuhan tetap akan menjd terang dlm hidupnya. Bangkit dr kejatuhan, ini adalah pemulihan yg dr Tuhan, sebuah kesempatan utk kembali meraih semua yg pernah kita miliki, apa yg hina akan kita buat menjd sebuah bahan utk kemuliaan Tuhan dinyatakan dlm hidup kita. Ini jg yg hrs JD perhatian kita saat melihat org lain sedang jatuh krna dihukum Tuhan, jgn memberi penghakiman ‘tambahan’, cukuplah dia terima penghukuman dari Tuhan, justru kita harusnya memberikan semangat utk dia bangkit lagi, beri nasehat yg baik serta mengasihinya dgn kasih yg tulus. Hanya iblis saja yg senang melihat ada anak-anak Tuhan yg jatuh dan dihukum Tuhan, kalau kita jg ikut senang, berarti ada sesuatu yg sama dgn yg iblis miliki dlm diri kita. Suatu saat setelah dia dipulihkan, bs saja keadaannya jauh lebih tinggi dari kita, di saat itulah kita ‘menuai’ dr sikap kita terhadap dia, menuai kasih kalau kita menabur kasih.
Apakah ada di antara kita yg sedang mengalami penghukuman Tuhan atas dosa yg kita perbuat? Jalani dgn ketaatan pd Tuhan, bangkit dan juga gunakan kesempatan yg Tuhan berikan sekali lg untuk kita.