DI 06082022
Yakobus 1:23-24
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Kita pasti pernah bercermin, melihat diri kita spt apa keadaannya, biasanya bagian wajah kita yg mendapat perhatian khusus, dan bercermin ini kita lakukan setiap hari.
Membaca dan mendengar firman Tuhan itu kita spt sedang bercermin, tahu bagaimana diri kita, firman Tuhan itu ‘memantulkan’ keadaan kita yg sebenarnya, apakah kita sedang dlm kondisi yg baik rohaninya, ataukah justru ada dosa yg kita perbuat dan Tuhan perlihatkan itu lewat firman yg kita baca dan dengar. Tak jarang org merasa sangat diberkati dgn membaca dan mendengar firman Tuhan, tapi masalahnya adalah sifat kita sbg manusia itu cepat lupa. Daya ingat manusia misalnya, ketika mendengar khotbah di gereja, hanya sekitar 15-20% saja yg masuk dlm pikiran kita, apalagi kalau mendengarnya sambil main HP misalnya, persentasenya bisa semakin kecil, demikian juga dgn membaca Alkitab setiap hari, jika targetnya hanya menyelesaikan baca untuk sekian waktu tertentu hrs selesai, maka sedikit sekali ‘rhema’ yg kita dapat saat membacanya. Utk meningkatkan pengetahuan Alkitab kita, tdk disarankan untuk sekedar mencapai target baca saja, tapi mulai utk masuk dlm level perenungan yg mendalam, menyediakan waktu yg lebih utk banyak merenungkan, tidak dikejar-kejar waktu dan bs menikmati perenungan itu dg maksimal.
Bercermin sebentar membuat kita cepat lupa dg apa yg tadinya kita lihat di cermin, beda ketika kita menghabiskan lebih banyak waktu, kita bisa memaksimalkan penampilan kita, apakah riasan wajah atau kerapihan dlm kita berpakaian. Yang perlu kita perhatikan utk menjadi pelaku firman Tuhan adalah tahu persis apa makna dr firman Tuhan yg ingin kita praktekkan, penafsiran yang benar tentunya sangat diperlukan, salah tafsir tentu fatal akibatnya. Penyesatan timbul karena adanya penafsiran yg salah dr firman Tuhan, ini yg perlu kita hindari, butuh org lain yang terlebih dahulu sering melakukan perenungan untuk bs mengajar kita sesuai dgn level kemampuan yg mereka miliki, bukan bertukar pikiran, tapi saling menolong utk mengerti firman Tuhan dgn benar. Jadi firman Tuhan yg kita praktekkan bukan asal bertindak saja, ada dasarnya, ada tujuannya dan ada hasil yang sesuai dgn yg dikatakan dlm ayat firman Tuhan itu. Intinya spt kalau kita dg benar mengikuti resep sebuah masakan, tentunya yg dihasilkan adalah mknan yg enak. Jgn bertindak semaunya kita sendiri, menurut pengertian kita sndri, tp ingatlah utk ikuti sesuai dgn tuntunan firman Tuhan yg kita baca dan dengar.
Tetap semangat dlm mendalami firman Tuhan, awalnya memang terlihat sulit, namun kalau kita sudah sering melatih diri kita merenungkan, yg sulit menjd sebuah kesukaan yg kita nikmati.