Jangan Pandang Status Sosialnya

DI 25082022

Keluaran 23:3
Juga janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya.

Dlm pemikiran org pd umumnya, org miskin itu biasanya org yg tertindas, org yg teraniaya, dan segala penilaian lain yg membuat kita lebih pny simpati yg lebih utk org miskin ketika suatu hal atau perkara terjd atas mereka.

Jadi di sini kita belajar utk menilai sesuatu tidak berdasarkan status sosial seseorg, artinya bhw org yg jahat, org yg brengsek, yang tdk bermoral, dsbnya itu bisa ada di semua kalangan, baik org yg kaya, menengah maupun yg miskin. Org bisa sengaja membuat dirinya terlihat miskin, terlihat sbg korban, teraniaya, yg dirugikan, pdhal mrka yg justru adalah pelaku kejahatannya. Bermain sbg ‘korban’ demi mendpt simpati publik karena memang publik lebih ‘percaya’ pd kesaksian org yg teraniaya apalagi dia juga miskin, orang kaya biasanya dianggap menyalah gunakan hartanya utk berbuat sewenang-wenang. Ini bs terjd krna pemahaman yg berlaku secara umum: ‘yg kuat menindas yg lemah’, belum lagi trauma sejarah bila dulu pernah dijajah bangsa lain. Dlm kasus yg masih belum jelas, tetap hrs netral dan tidak memihak pihak manapun, sampai ditemukan yg layak disebut saksi dan kesaksiannya itu benar, bkn saksi dusta. Jgn sampai kita tertipu dengan penampilan luar seseorg, tapi dengarkanlah apa yg dikatakan para saksi, barulah suatu perkara bs dipertimbangkan utk menentukan siapa yang benar dan siapa yg salah.

Menilai suatu perkara atau kejadian tentu tidak bs dgn mengandalkan rasa kasihan dan apa yg terlihat oleh mata semata, perlu diselidiki motif dari suatu peristiwa yg terjd, kenapa itu terjadi & bagaimana itu terjd. Kisah raja Salomo yg pada akhirnya bs memecahkan satu perkara yg rumit bs kita jadikan contoh, ketika sulit menemukan fakta dan bukti-bukti, maka peran hikmat menjd penentunya (1 Raja-Raja 3:16-28). Org bs menjd saksi dusta, bukti bs sangat minim bahkan tidak ada, maka hikmat menjd solusi utk menentukan siapa yg benar dan siapa yg salah. Pengadilan yg manusia miliki bs saja membuat keputusan yg salah, menghukum org yg tdk bersalah, juga pelakunya malah dibebaskan. Dlm menentukan siapa yg salah di antara anak-anak kita yg suatu saat bertengkarpun, kadang kita sulit utk dapat memberi keadilan pd semua pihak. Jd memang sebaiknya kita jgn menggunakan perasaan yang dipengaruhi oleh apa yg terlihat oleh mata kita, org miskin belum tentu selalu jadi korban, orang kaya belum tentu selalu adalah penindas, karna org berbuat jahat itu bs saja org yg miskin atau kaya, tergantung apa perkara yang dihadapi, kita hrs meneliti suatu perkara scra mendalam.

Jgn menjd saksi yg menyatakan kebohongan, ini bs membuat nasib orang yg tdk bersalah dan jg keluarganya menderita, jadilah saksi yg jujur, ini yg diajarkan Tuhan pada kita.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.