Berkat dan Dukacita

DI 13112023

Kejadian 30:22 (TB)
Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.

Kejadian 35:17-18
Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan kepadanya: “Janganlah takut, sekali ini pun anak laki-laki yang kaudapat.” Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas — sebab ia mati kemudian — diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.

Tidak banyak org Kristen yg siap menerima berkat Tuhan yg disertai dgn dukacita, karna yg ada dlm pikirannya adalah berkat Tuhan itu selalu semuanya yg baik dan bahagia.

Bisa hamil dan melahirkan anak adalah satu berkat tersendiri dr Tuhan, dlm Pemberkatan Nikah biasanya rahim pengantin wanita oleh hamba Tuhan yg menikahkan, akan diberkati dan diharapkan akan ‘subur’ shga bs hamil & melahirkan anak. Namun kisah Rahel, isteri Yakub, saat melahirkan anak laki-laki kedua, yaitu Benyamin, menjd satu contoh bhw ada berkat yg ternyata diiringi dgn dukacita, dia mati setelah melahirkan Benyamin. Jika tahu begitu, mgkin ada pemikiran: tak apalah cm punya 1 anak laki-laki, drpd istri meninggal setelah melahirkan lagi. Sbg org Kristen, jgn hanya hidup mengutamakan iman yg selalu percaya bhw Tuhan akan selalu begini atau begitu. Kisah kematian Rahel ini menjd satu contoh bahwa realita kadang ‘menang’ drpd iman, saya yakin Yakub pasti berdoa untuk keselamatan Rahel saat bersalin, tapi yang terjd adalah 1 berkat yaitu Benyamin lahir & 1 dukacita: Rahel, isterinya, meninggal.

Knpa Tuhan memberikan dukacita pd kita? Hanya Tuhan yg tahu jwbannya, Alasan yang teologis sekalipun, akan tetap tidak mampu menerangkan maksud Tuhan mengizinkan 1 dukacita itu terjd. Satu hal yg hrs kita harus pahami adalah bhw Tuhan itu Pencipta dan kita ini ciptaan-Nya, Dia berhak melakukan apapun atas diri kita, Dia punya otoritas dan kewenangan untuk itu. Jadi bila dukacita itu terjd, apakah kita hrs dgn ‘legowo’ menerima hal itu? Jawabannya adalah: Ya! Tuhan tidak sayang kalau begitu? Sulit menjawabnya utk pada saat kita mengalaminya, mgkin setelah sekian waktu berlalu, barulah kita tahu knpa Tuhan mengizinkan semuanya terjd. Protes? Marah? Itu reaksi manusiawi kita, tp apakah itu ada gunanya? Belajar utk menerima yang Tuhan lakukan dlm hidup kita dgn kerelaan sbg seorg hamba, walau butuh waktu untuk kita bisa menerima semuanya, tidak protes dan marah pd Tuhan.

Beriman bukan berarti bisa mengatur Tuhan utk mengikuti harapan kita, iman diuji ketika sesuatu dukacita menghampiri hidup kita dg tiba-tiba, bisakah kita tetap beriman pd Dia?

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.