DI 14112023
Matius 25:44-45
Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Kalau membaca secara cepat, pertanyaan dr golongan ‘kambing’ ini sepertinya adalah org yg peduli sosialnya tinggi krna menanyakan kpn mereka tdk menolong org susah?
Artinya mereka melakukan jg menolong org susah, artinya punya jg jiwa sosial yg tinggi, tp knpa Tuhan tetap menggolongkan mereka sbg org-org yg tidak peduli pada kesusahan org lain? Lebih mudahnya begini: ada tugas bikin PR, lalu mereka bilang sudah bikin PR, tp gurunya bilang tidak bikin PR. Berarti ada yg salah, tp salahnya di mana? Kita hrs ingat bhw ada upah utk setiap perbuatan baik, tapi kita diperhadapkan pd pilihan: mau upah dr Tuhan atau upah dr manusia? Kalau mau dpt upah dr manusia, berarti tidak ada lagi upah yg akan kita terima dr Tuhan, sedangkan jika ingin mendapat upah dari Tuhan, lakukanlah kebaikan pd org-org yg tdk sanggup, org-org yg hina dan kecil, org-org yg tidak sanggup utk membalas kebaikan kita dg kebaikan yg sama. Ini bs kita lihat ketika Yesus mengajar utk berbuat kebaikan memberi makan pd org yg hina di mata masyarakat: “Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” (Lukas 14:13-14).
Peduli dgn kesusahan org yg kita kenal ialah satu hal yg memang hrs dilakukan, tetapi yg hrs kita pahami jg adalah kepedulian ini juga harus dilakukan pd org-org yg tdk kita kenal, mereka yg kesusahannya terlihat oleh mata kita, terdengar oleh telinga kita. Yg biasanya terjadi adalah kita pilih-pilih mana yang mau kita tolong, di dalamnya ada tujuan spya apa yg kita lakukan itu diketahui org banyak shga kita dipuji dan punya nama yg ‘harum’, ini yg terjd pada golongan ‘kambing’ dlm ayat ini. Pilih-pilih, sedangkan tidak tahu mana orang yg akan dinilai Tuhan jika kita melakukan yg baik padanya, itu diperhitungkan spt sudah berbuat pd Tuhan sendiri. Memang zaman makin ‘canggih’, modus-modus org yg ingin mengambil keuntungan dr org dermawan yg baik semakin ‘halus’ mainnya, betul hrs tetap waspada, tp jgn sampai kehilangan waktu & kesempatan utk berbuat baik pd org-org yg hina dan kecil, karena Tuhan menilainya utk kita.
Mau upah yg dari Tuhan? Lakukan kebaikan pd mereka yg tidak mampu dan hina, Tuhan yg akan membalasnya, dan jangan jadi org yg masuk dlm golongan ‘kambing’.