Jangan Paksa Tuhan

DI 18012024

Bilangan 11:4-6, 33
Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: “Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.”
Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.

Godaan yg sering kita hadapi adalah mana yg lebih enak: hidup sebelum kenal Yesus, sebelum serius ikut Yesus, atau setelahnya? Bgmna respon kita?

Bangsa Israel dipimpin Musa keluar dr Mesir dan 40 tahun lamanya diberi makan manna saja, makanan yg turun dr langit setiap hari. Manna itu dibuat menjd roti, warnanya putih spt ketumbar dan rasanya seperti kue madu (Keluaran 16:1-32). Agaknya ini hal yg wajar karena 40 tahun setiap hari hanya makan yg sama, beda ketika masih di Mesir, masih bs makan roti dan daging. Dlm kisah ayat di atas, sekelompok orang menghasut rakyat Israel utk meminta Tuhan memberikan mrka makan daging, itu karena nafsu rakus mulai menguasai mereka. Apakah Tuhan memberi yg mereka minta? Ya, tetapi karena motivasi mereka meminta karena kerakusan dan juga bersungut-sungut pd Tuhan dan Musa, yang mereka minta dan diberikan Tuhan itu justru menjadi tulah bagi mereka, daging memang diberikan, tetapi Tuhan murka dan menulahi bangsa Israel shga org-org yang menghasut bangsa itu mati karena tulah.

Rasa bosan itu wajar, manusiawi, tapi kalau kita ini mulai rakus, serakah, egois, tdk lagi mengucap syukur dgn pemberian Tuhan pd kita, inilah awal persungutan kita pd Tuhan. “Mana bukti janji Tuhan? Ikut Tuhan bukan semakin naik malah turun? Katanya nanti jd kepala, koq jadi ekor? Lebih enak yg dulu!” Kita mulai protes pd Tuhan, memaksa Tuhan utk mengikuti kemauan kita demi kepuasan dan bila Tuhan mengabulkannya, kita pikir suatu saat nanti, kita akan pakai cara yang sama utk menekan Tuhan. Kalau begitu, apa bedanya kita dgn preman yg untuk dituruti kemauannya dilakukan secara paksa? Hal yang harus kita ingat, Tuhan bukan hanya mampu mengubah kutuk menjd berkat, tapi Dia juga mampu melakukan sebaliknya: Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan (Maleakhi 2:2).

Push until something happens, itu ada batas yg hrs kita sadari, kalau yg kita minta hanya demi memuaskan nafsu kita, maka berkat yg Tuhan beri akan diubah menjd kutuk serius yg menulahi hidup kita, dan itu mengerikan!

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.