DI 12022024
3 Yohanes 1:2 ILT3
Hai yang terkasih, berkenaan dengan segala sesuatu, aku mendoakan engkau agar menjadi makmur dan ada dalam keadaan sehat, sebagaimana jiwamu menjadi makmur.
Hal yg jiwani kadang lebih diutamakan untuk dijaga ‘kesehatannya’ dibandingkan dgn hal kesehatan jasmani, pdhal kesehatan jasmani berpengaruh pd kesehatan jiwani.
Bgmna pandangan rasul Yohanes ttg kondisi kesehatan jasmani? Ternyata bukan sekedar sehat saja, dlm pengertian tidak sakit, tidak cacat, dsbnya, tetapi kesehatan fisik ternyata hrs ditunjang dgn keadaan makmur. Makmur itu apa? Berkelimpahan? Tidak kekurangan? Dlm bahasa aslinya ‘euodoó’, makmur punya arti: to cause to prosper (mengusahakan utk makmur), juga: to have a happy (successful) journey (memiliki perjalanan yg bahagia dan sukses), jadi intinya makmur adalah sebuah kondisi seseorang yg berupaya untuk menjd makmur dan berhasil menjd makmur, hidup bahagia dan sukses. Di sini pengajaran yang kita dapat adalah bhw dlm menjalani hidup ini, harus mengarah pd kemakmuran, untuk menjd makmur butuh tubuh dan jiwa sehat, ketika tiba dlm kondisi ini, kesehatan tubuh makin terjamin karena jika sakit punya dana utk berobat, bisa membeli apa yg diinginkan serta tidak kuatir dlm mencukupi kebutuhan yg diperlukan.
Jiwa yg makmur, berarti jiwa yang sehat dan memiliki semangat juang serta terpenuhi di dlm kebutuhan jiwani. Di sinilah akan dapat terlihat bedanya org yg selalu bahagia atau yg bahagianya di saat-saat tertentu. Orang yg bahagianya kalau sedang jalan-jalan, lagi ‘healing’, diberi hadiah mahal, dsbnya, orang ini belum bisa merasa bahagia kalau dirinya tdk jalan-jalan, atau dibelikan hadiah mahal. Tapi org yg selalu bahagia, dlm keadaan yg sedang dia alami, baik atau buruk, dibelikan sesuatu yg sederhana, dsbnya, merasa bhw dia dikasihi keluarganya, kerabatnya, teman kerja, teman pelayanan, dsbnya, terutama ia sadar bhw Tuhan selalu menyertainya dalam kondisi baik atau buruk. Masalah dipandang sebagai sebuah pintu kesempatan utk dapat meng-upgrade diri, membawa dia naik level, masalah spt ‘hidangan’ nikmat yg siap untuk disantap. Jiwanya makmur, karena percaya dirinya berharga di mata Tuhan sekalipun ia mgkin tdk lagi dihargai org lain.
Bgmna dgn kondisi tubuh dan jiwa kita? Jgn berhenti berusaha utk menjd makmur, tetap semangat dlm menjalani hidup ini, sekalipun org lain mgkin meninggalkan kita karena kita sedang diproses Tuhan.