DI 09022024
Matius 6:3-4 ILT3
Namun engkau, selagi memberi sedekah, jangan biarkan tangan kirimu mengetahui apa yang tangan kananmu lakukan,
sehingga sedekahmu itu ada dalam ketersembunyian, dan Bapamu yang melihat dalam ketersembunyian, Dia sendiri akan membalas kepadamu dalam keterbukaan.”
Kadang kita tergoda utk pamer kebaikan, itu karena kita jarang dipuji, ingin mendapatkan citra yg baik, atau ingin jadi inspirasi bagi yg lain, tp apa kata Yesus ttg hal ini?
Tangan kanan biasanya lebih punya nilai yg positif dibandingkan tangan kiri, banyak hal yg hrs kita lakukan hanya boleh dgn tangan kanan, misalnya bersalaman, menerima satu barang dr org lain, dsbnya. Bisa kita artikan bhw yang kita perbuat menggunakan tangan menggambarkan perbuatan yg mulia, baik & dapat dicontoh, sedangkan perbuatan yang kita lakukan dg tangan kiri menggambarkan perbuatan yg lebih melayani diri sendiri, utk kesenangan pribadi, dan mgkin ada sedikit kurang sopan. Menerima dgn tangan kiri ini biasa dianggap suatu tindakan yang kurang sopan, harus menggunakan tangan kanan. Jadi makna tangan kiri tdk perlu tahu apa yg tangan kanan kita lakukan adalah kita harus menjaga hati dan pikiran dari apapun yg dpt ‘mencemari’ perbuatan baik yg kita lakukan, misalnya kemunafikan, karena ingin dipuji & motivasi yg tdk benar dan tdk tulus sehingga kebaikan kita tdk kehilangan upah dr Tuhan.
Dlm diri setiap org ada kedagingan yg turun temurun diwariskan melalui fisik kita. Karena dosa Adam dan Hawa, seluruh keturunannya memiliki kecenderungan utk berbuat dosa. Kedagingan inilah yg seringkali merusak apa yang telah kita lakukan dgn baik, kedagingan menyusup dlm motivasi kita dlm melakukan apapun. itulah sebabnya ada balas dendam, penipuan, pemberontakan, pengkhianatan & hal lainnya yg bersifat negatif. Kedagingan hrs bs kita taklukkan setiap kali itu muncul sebelum kita melakukan sesuatu. Pikiran yg negatif, hati yg tidak murni, menjd penyebab seseorg kehilangan upah dr Tuhan dan lebih memilih utk menerima kemuliaan dari orang banyak. Gila hormat, gila penghargaan, gila kekuasaan, menjd motivasi pendorong bagi org yg dikuasai oleh kedagingannya. Jangan sampai apa yg telah kita lakukan menjd hal yg sia-sia dan justru mengarahkan langkah kita pd penghakiman dan penghukuman dari Tuhan.
Pujian yg paling jujur datang dr Tuhan, lebih mulia ketika pada saat yg Dia tentukan, kita berhadapan dgn Tuhan dan menerima upah yg telah Tuhan tentukan bagi kita.