Kenapa Pakai Kiasan?

DI 24022024

Matius 8:19-22
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”
Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Jawaban Yesus terhadap 2 pernyataan dari ahli Taurat dan salah seorg murid-Nya, agak sulit dipahami karena memakai kiasan yang ada artinya, namun perlu kecerdasan utk bs memahaminya.

Anak Manusia tidak mempunyai tempat utk meletakkan kepala-Nya, ini bisa saja ditafsir beragam oleh yg membaca ayat ini. Kapan seseorg meletakkan kepalanya? Biasanya di saat seseorg akan tidur. Mengikut Yesus itu berarti meninggalkan semuanya, termasuk kenyamanan di kamar tidur. Rombongan itu pergi dr satu tempat ke tempat lain, tdk pny tempat tinggal tetap, sehingga kenyamanan utk tidur pasti menjd sesuatu yg jarang bisa didapat, kalau kebetulan ada yg mau mereka menginap di rumahnya, ini hal yg baik, tetapi kalau hrs melewati wilayah yg jauh, tentu ini bukan suatu kenyamanan. Ini suatu hal yang ingin Yesus gambarkan pd si ahli Taurat yg ingin mengikuti ke manapun Yesus pergi. Yg Yesus inginkan adalah paham kalau ikut Dia itu akan mengalami bbrpa situasi yg kurang nyaman dan hrs bersiap utk itu jika itu terjadi nantinya. Kadang tdk perlu ditafsir berlebih, justru nanti lari dr konteks peristiwanya.

Org-org mati menguburkan org-org mati, ini sesuatu kiasan yg sulit dipahami. Org mati kan tdk bs berbuat apa-apa lagi, lalu kenapa Yesus menggunakan kiasan ini? Mgkin yang Dia maksud adalah biarlah urusan kematian itu jgn menghambat si murid Tuhan ini untuk akhirnya membatalkan niatnya utk tetap jadi murid Yesus. Kalau si murid ini pulang, pasti ada anggota keluarganya yg membujuk spya lebih mengutamakan budaya drpd mengikuti perjalanan seorg nabi baru, hidup di tengah keluarga lebih terjamin drpd mengikuti seorg nabi baru yg belum jelas bisa membuatnya sejahtera atau tidak. Pakai logika dong, apa bs makan enak tiap hari kalau jadi muridnya Yesus? Jgn ikuti emosi sesaat, pikir panjang dan berbagai alasan lainnya. Kalau berbalik atau melihat ke belakang, keraguan itu dapat muncul dan menggoyahkan iman dan tekad kita setia mengikut Yesus. Ini yg Yesus coba ingatkan pd salah seorg murid-Nya.

Bgmna dg kita? Tetap setia mengikut Yesus? Atau berniat mundur karna merasa dulu jauh lebih baik drpd sekarang? Ingat janji Tuhan, ada kemuliaan Tuhan yg telah menanti kita.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.