Mewarisi Kehidupan Kekal

DI 23022024

Matius 19:29 ILT3
Dan setiap orang yang sudah meninggalkan rumah, atau saudara laki-laki, atau saudara perempuan, atau ayah, atau ibu, atau istri, atau anak, atau ladang, demi Nama-Ku, ia akan menerima seratus kali lipat dan akan mewarisi hidup kekal.

Apa syarat bagi seseorg bisa mewarisi yang dimiliki orgtua? Tentu saja dia haruslah anak kandung dr si orgtua itu, atau kalau si orgtua tdk memiliki keturunan, yg bs mewarisi ialah org yg dipilih dan hrs scra hukum namanya tercatat sbg ahli waris.

Lalu mengapa Yesus mengajar bahwa hidup kekal itu sesuatu yg diwariskan? Berarti org yg ingin hidup kekal itu hrs punya hubungan yg erat dgn Tuhan dan memenuhi kriteria yg ditentukan oleh Tuhan sendiri. Di sinilah kita ini hrs belajar memahami status kita di mata Tuhan, bgmna bs nantinya kita mewarisi apa yg Tuhan ingin kita terima. Pertama: kita ini adalah anak-anak Tuhan melalui jalur adopsi yg bs kita lihat dr ayat: “dengan menentukan kita sebelumnya sebagai anak adopsi bagi-Nya melalui YESHUA HaMashiakh, sesuai dengan perkenan kehendak-Nya (Efesus 1:5 ILT3). Jadi kita ini disatukan dlm sebuah keluarga Tuhan, ini jg terlihat dr ayat berikut: Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah (Roma 11:17). Kita ini sebelumnya ‘orang luar’, tetapi oleh darah Yesus, kita ditebus dan menjd anak Tuhan.

Karena kita ini anak-anak Tuhan, kita berhak mewarisi apa yg Tuhan punya. Tetapi Yesus punya kriteria tersendiri dari ayat yg di atas: hrs meninggalkan semuanya. Ini yg sangat sulit dipahami pd zaman skrg. Jika di zaman itu, pengertiannya jelas, utk mengikuti Yesus pastilah konsekuensinya akan meninggalkan keluarga dan usaha (bisnis), butuh pemikiran matang utk melakukannya. Tp di zaman skrg ini, bgmna kita melakukannya? Apakah kita harus meninggalkan keluarga dan tinggal di gereja melayani Tuhan? Bukan begitu! Ini yg saya pahami: ikut Yesus berarti melibatkan diri dgn apa yg jadi ‘urusan’ Yesus, urusan yg awalnya kita geluti, hrs belajar kita lepas pd keluarga dan org yg kita percayai supaya dg sepenuh hati, jiwa dan kekuatan, kita mampu mengasihi Tuhan dan sesama. Ini berarti jg, kita tetap hrs memenuhi kebutuhan keluarga kita, spt saat Yesus menyembuhkan sakit dr ibu mertua Petrus (Matius 8:14-15).

Bgmna status kita saat ini di mata Tuhan? Hrs tetap menjadi anak-anak Tuhan supaya kita nantinya punya hak penuh mewarisi apa yg sdh Tuhan sediakan utk kita: hidup kekal.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.