DI 27022024
Kejadian 30:24 KJV
And she called his name Joseph; and said, The LORD shall add to me another son.
Dan dia menamakannya Yusuf, dan berkata: TUHAN akan menambahkan padaku anak laki-laki yang lain.
Perkataan Rahel dlm ayat ini terjd saat Yusuf baru dia lahirkan, dan ini benar-benar terjadi bhw kemudian dia melahirkan anak laki-laki berikutnya yaitu Benyamin, walau setelah itu dia meninggal.
Rahel bukanlah seorg nabiah, zaman itu blm dikenal adanya nabi atau pelihat, tetapi kita melihat bhw apa yg diucapkan Rahel tentang apa yg akan terjd di masa depannya, terjadi dgn akurat. Dalam ayat di atas tidak dipakai kata ‘sons’ yg merupakan bentuk jamak dari ‘son’, artinya memang hanya 1 anak laki-laki saja. Biasanya kalau org di posisi Rahel, dia mungkin menginginkan banyak anak, karena rahim sudah Tuhan buka, ya sekalian punya banyak anak, zaman itu tidak masalah kalau sebuah keluarga memiliki bnyk anak. Tetapi mengapa Rahel berkata bhw Tuhan memberi hanya 1 anak laki-laki lagi? Ini satu hal yang jadi misteri, apakah Rahel pernah didatangi Tuhan dan dia diberitahu hanya akan punya 2 anak laki-laki? Logikanya, walaupun nanti mengandung lagi, ada kemungkinan yg akan lahir justru anak perempuan. Tetapi yg Rahel perkatakan ttg apa yg nanti akan terjadi pd dirinya itu akurat, tdk meleset!
Orgtua kita sering mengajarkan untuk kalau bicara ttg diri sendiri, bicara yg positif, karna itu bs betul-betul terjadi atas diri kita. Kalau menabur perkataan positif, nanti menuai hal yg positif juga. Tapi pemikiran spt ini jangan dimaknai bahwa semua yg kita ucapkan ttg diri kita nantinya pasti terjd. Yg hrs kita ingat adalah kalau yg kita ucapkan itu tidak sesuai dgn rencana dan kehendak Tuhan atas hidup setiap kita, maka itu tdk akan terjd. Itu hanya menjd sebuah kata harapan ttg masa depan yg baik, tetapi belum tentu terjd sesuai dgn yg kita harapkan. Sesuai dgn aturan dlm hal nubuatan, sebuah nubuatan haruslah berisi ttg pesan Tuhan utk masa depan. Isinya ttg pesan Tuhan, berarti sebuah nubuatan yang diucapkan haruslah berdasar atas dorongan dan perintah Tuhan. Bernubuat pd diri sndri jg hrs didasari oleh dorongan Tuhan ketika kita mengucapkan sebuah perkataan, bukan didorong oleh niatan coba-coba siapa tahu nanti terjadi!
Tidak salah utk mengikuti nasehat yang baik seperti mengucapkan semua yg baik pd diri kita, berhati-hatilah ketika kita mengucapkan itu dgn berkata bhw itu dari Tuhan.