DI 06042024
Lukas 17:1
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Belakangan ini banyak diperbincangkan ttg pernyataan seorg pendeta yg dinilai sangat bertentangan dgn doktrin yg diakui sebagian besar denominasi gereja: keselamatan bisa dialami tanpa perlu menjd Kristen karena dia org yg hidupnya baik.
Yesus berkata bhw penyesatan itu pasti ada, dlm terjemahan lain, penyesatan disebut sbg sandungan yg membuat org lain ‘jatuh’, baru sandungan yg seringkali tdk diwaspadai dgn seksama. Kita hrs paham bgmna bentuk dari penyesatan itu: sebagian mengandung satu kebenaran, selebihnya adalah hal yg salah & menentang kebenaran Tuhan. Kalau kita tdk teliti dan salah menafsirkannya, maka tidak heran bhw nantinya kita tersesat. Mgkin hal ini bs menjd contoh utk menjelaskan bahwa penyesatan itu sangat berbahaya: angka yg mirip yaitu 6 dan 9, tergantung kita lihat dari mana, 6 bisa jadi 9, dan 9 bisa jadi 6. Supaya kita tahu itu angka 6 atau 9, lihatlah angka lain yg ada di sebelahnya. Misalnya 76, tidak mgkin kita sebut 97 karena angka 7 tdk bisa terbaca sbg angka jika dilihat dari atas. Jadi untuk tahu sesuatu itu sesat atau tidak, perlu ada pembandingnya supaya kita terhindar dr sesat pikiran.
Dgn mudahnya memperoleh Alkitab, punya 2 sisi yg berbeda: semua org bs membacanya dgn mudah tapi di sisi lain, semua org punya kebebasan utk menafsirkannya. Ini sesuatu yg jadi dilema: bolehkah jemaat menafsirkan ayat Alkitab menurut pandangannya sendiri? Semua org boleh menafsirkan, tapi wajib utk menggunakan metode yg benar dan tdk lari dari konteks dari pasal di mana ayat itu ada. Jadi bukan asal menafsirkan, perlu metode yg benar. Jgn lupa utk berkonsultasi dengan mereka yg lebih paham dari kita: gembala di gereja, org-org yg sekolah teologia, termasuk para ‘leader’ di komunitas rohani kita. Punya pemahaman yg benar ttg isi Alkitab sangat penting supaya kita tdk tersesat oleh ajaran yg kelihatannya menarik dan benar, tapi jika diuji, ternyata isinya menyesatkan. Berbeda doktrin itu sesuatu yg normal, tp doktrin yg bertentangan dgn sebagian besar doktrin yg dianut sebagian besar gereja, perlu diuji lagi kebenarannya.
Penyesatan memang ada, tapi kita hrs jaga pikiran kita dr ajaran-ajaran yg kelihatannya benar dan Alkitabiah, pdhal ajaran itu isinya menyesatkan kita.