DI 25042024
Yohanes 2:3-5
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.”
Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”
Kehabisan anggur dalam sebuah pernikahan yg sedang berlangsung adalah suatu hal yg harus segera ditangani, tapi kalau waktu utk membelinya tdk ada, butuh sebuah mujizat utk mengatasinya.
Di sini kita belajar dr Maria, ibu Yesus, ketika dia tahu ada masalah dlm penyajian anggur utk para tamu, ada 2 hal yg dia lakukan, yaitu pertama, dia menceritakannya pd Yesus ttg apa yg sedang terjadi. Kalau sekarang ini, yg dilakukan adalah berdoa pd Tuhan. Berdoa bukan opsi terakhir, tp opsi yg pertama. Hal ini seringkali terjd, pada saat situasi genting dan mendesak, kebanyakan orang berusaha dgn menggunakan kemampuannya sendiri, ketika tdk berhasil, baru berdoa pada Tuhan. Tapi Maria, ibu Yesus, tahu bhw yg terutama hrs dilakukan adalah menceritakan masalah itu pd Yesus. Secara logika, Maria pasti pny sebuah pemikiran: “Anak ini aku kandung dr Roh Kudus, pasti Dia bukan org biasa saja”. Dan dr jawaban Yesus, agaknya Dia pernah melakukan sesuatu yg supranatural dan Dia menyinggung bhw belum saatnya Dia untuk menyatakan diri-Nya yg sesungguhnya, yang bisa menyembuhkan dan mengusir roh jahat nantinya.
Kedua, Maria, ibu Yesus, yakin bhw Yesus yg akan menolong dlm situasi mendesak ketika itu dgn berpesan pd para pelayan utk tanpa membantah melakukan apa yg nanti Yesus akan perintahkan. Inilah contoh org yg siap mengalami kuasa Tuhan setelah berdoa, dia yakin Tuhan akan tolong dan siap lakukan yg Tuhan suruh walaupun itu sesuatu yg di luar logika dan kebiasaan. Ada org-org yg berdoa tanpa percaya bahwa Tuhan akan menolong sehingga imannya goyah: “Kalau ditolong ya puji Tuhan, kalau tidak ditolong ya cari cara alternatif, rencana A gagal ya bikin rencana B dong, situasi sdh mendesak soalnya.” Org spt ini sulit utk mengalami kuasa Tuhan yg luar biasa, imannya goyah dan dia tidak akan terima apa-apa: Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan (Yakobus 1:6-7).
Bgmna kondisi iman kita di saat berhadapan dgn situasi yg mendesak, menekan kuat, dan hampir tdk mungkin utk diatasi? Jgn goyah iman kita, tetap percaya Tuhan tolong.