DI 04052024
Matius 6:33-34 ILT3
Namun, carilah terlebih dahulu kerajaan Elohim dan kebenaran-Nya, dan semua ini akan ditambahkan kepadamu.
Oleh karena itu, janganlah khawatir akan hari esok, karena hari esok akan mempunyai kekhawatirannya sendiri. Kesusahannya, cukuplah untuk sehari.”
Di mana letak kekuatiran itu? Ada dlm hati & pikiran manusia, timbul karena melihat fakta atau realita oleh mata jasmani, dan Yesus dg tegas memerintahkan kita agar jgn kuatir.
Kita dlm ilmu pengetahuan diajarkan untuk merancangkan masa depan dgn sempurna supaya bs menikmati hari-hari baik nantinya. Itulah sebabnya timbul pelajaran bagaimana tiap org hrs punya visi ttg masa depan, tidak baik jika kita hidup ‘mengalir’ saja mengikuti apa yg terjadi di depan kita. Tapi agaknya ini bertentangan dgn ayat di atas, kita diajar utk lebih fokus pd hari ini, besok pny kesusahan sendiri. Benarkah kedua paham ini tdk bisa sejalan beriringan? Utk memahaminya, kita butuh pemahaman dasar yg sama dulu yaitu bhw hidup manusia itu dipandang dengan 2 jenis pandangan, yaitu pandangan jasmani, apa yg kelihatan oleh mata, dan pandangan rohani, apa yg dilihat melalui iman kita. Dua pandangan ini kadang sama, tapi seringkali juga berbeda satu sama lain. Misalnya org sakit yg mustahil disembuhkan oleh dokter dan teknologi canggih, oleh mujizat Tuhan ternyata bisa disembuhkan.
Merancang masa depan itu perlu & penting, karna Tuhanpun merancang juga. Yeremia 29:11 berbunyi: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Jadi Tuhan jg merancang ttg hari-hari yang masih jauh, namun jg Dia mengingatkan kita bhw hidup manusia itu spt bunga di padang, yg didandani Tuhan kemudian layu, akhirnya hanya berguna menjd kayu bakar. Persiapan utk masa depan itu penting, tetapi persiapan utk waktu yg paling dekat di depan kita juga penting. Masa hidup tiap org berbeda-beda, kalau hari ini masa hidupnya berakhir, apa yg dirancangkan utk masa depan bisa terhenti, dan kalau tdk siap menghadap Tuhan hari ini maka bukankah hidup kita jadi sia-sia? Jadi lakukan keduanya, merancang masa depan dan persiapkan apa yg kita butuhkan hari ini dgn sebaik mgkin.
Hidup kita hrs seimbang, benar kita harus jd org yg visioner, tp hrs juga jadi org yg rohani, mengejar yg fana di dunia sangat membuat kita lelah, tapi mengejar apa yg rohani akan membuat kita bersukacita.