DI 25052024
Amsal 12:11 ILT3
Siapa yang mengerjakan tanahnya akan menjadi kenyang oleh roti, tetapi siapa yang mengejar kesia-siaan kurang berakal budi.
Apa yg dikejar di dunia ini? Ketenaran, harta berlimpah, kekuasaan? Bagi yg sudah dapat meraihnya, justru merasakan di satu situasi bhw dirinya merasa ‘hampa’ dan semua yang dia raih itu sesuatu yg sia-sia.
Banyak uang tp bunuh diri karena tekanan yg berat dlm pekerjaan atau bisnis, persaingan yg brutal dlm berbagai profesi membuat org kehilangan jati dirinya, yg kalah menjd orang yg tersingkirkan, menderita, yg menang jadi org yg munafik dan ‘berhati iblis’. Takut tidak terkenal lagi, takut miskin, takut jabatannya direbut, dsbnya, membuat org yg berkarakter baik berubah menjadi layaknya ‘hewan buas’ yg menakutkan. Apa nasehat penulis amsal ttg hal ini? Sederhananya: TAHU BATAS! Ini bs kita lihat dari kata ‘tanahnya’, tanah punya batas kepemilikan, mengerjakan tanah akan berdampak kenyang oleh roti. Tanah bicara ttg sumber penghidupan kita, kalau petani & peladang mengerjakan tanahnya, hasil yang didapat sebagian bs dinikmati sendiri, yang sebagian lagi bs dijual utk memperoleh laba atau keuntungan yg nantinya dipakai lagi utk trs bertani dan berladang. Org yg tahu batas berarti tahu apa yg dia kejar, tahu panggilan profesi yg Tuhan berikan padanya sbg pintu masuk mempunyai pendapatan.
Jadi apa yg bs digolongkan hal kesia-siaan? Ini tentu bukan bcra ttg sebuah profesi, krna 2 org dgn profesi yg sama, yg satu bahagia tp yg lainnya menderita. Jd ini ttg panggilan profesi dr Tuhan utk hidup tiap org. Ada org yg Tuhan panggil sbg bisnisman yg handal, hatinya tdk terikat oleh harta, tetapi berbagi dgn sesama. Ada org yg Tuhan panggil jadi dokter spesialis handal, lewat tangannya itu Tuhan bekerja menyembuhkan bnyk orang, atau ada yg panggilan Tuhan dlm hidupnya jadi seorg hamba Tuhan, dsbnya. Tiap orang wajib tahu ‘tanahnya’ masing-masing supaya dia tahu hrs mengejar apa dan menikmati dr hasil tanahnya, kalau bukan panggilan yang dr Tuhan, hidupnya akan merasa hampa dan harta bukan menjd berkat tp menjd beban yg sangat menekan hidupnya. Jgn tidak berakal budi, hrs bs menilai sesuatu, apakah sesuatu yg dikerjakan akan menghasilkan atau justru merugikan nantinya. Ilmu pengetahuan juga penting, tp tetap hrs berjalan sesuai dengan tuntunan Tuhan.
Bertanyalah pd Tuhan profesi yang memang Tuhan berikan pada kita, salah profesi hanya membuat hidup kita terasa hampa, penuh dg tekanan dan tdk merasakan damai.