DI 06062024
Kisah Para Rasul 8:13, 18-19
Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.
Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,
serta berkata: “Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.”
Mengetahui seorg tukang sihir bertobat, itu suatu berita yg mgkin menggemparkan, tapi ternyata pola pikirnya belum berubah walau dia selalu ikut dgn hamba Tuhan.
Simon yg punya latar belakang org yg menjd tukang sihir, suka dg hal berbau supranatural memutuskan utk percaya pada pemberitaan Injil dan dibaptis menjd seorg Kristen. Bukan hanya itu, dia jg selalu ikut dgn Filipus, pasti sering mendengarkan pengajaran dan juga melihat banyak tanda ajaib di depan mata & dia menganggap bhw karunia dr Tuhan bisa diperoleh dgn memberi uang pd para rasul. Org Kristen tp punya pola pikir penyembahan berhala, sesuatu yg perlu diwaspadai. Mgkin dulu sewaktu dia jd tukang sihir, orang harus memberinya sejumlah uang utk melakukan praktek sihir yg mereka minta. Pola inilah yg menggerakkan pikirannya sehingga karena ingin bs melakukan hal yg dipraktekkan oleh para rasul, dia menawarkan sejumlah uang, ingat bhw waktu peristiwa ini dia sudah jadi seorg Kristen, tapi pola pikirnya belum juga diganti dgn pola pikir yg bersumber dari apa yg diajarkan oleh para rasul, waktu itu belum ada catatan lengkap spt Alkitab skrg ini.
Ini menjd sebuah perenungan bagi kita juga setelah menjd org Kristen, apakah pola pikir kita masih menggunakan pola pikir sebelum kita menjd org Kristen? Dlm berbisnis, dalam hidup berkeluarga, bahkan dlm hubungan dg Tuhan, masihkah kita berpola pikir yg sangat berlawanan dgn firman Tuhan? Misalnya, org yg mempersembahkan pd berjalanya, ketika masih belum kaya, persembahannya sedikit, makin makmur, persembahannya meningkat karena berpikir kalau mau banyak rezekinya, hrs berani memberikan persembahan pada berhalanya lebih ‘ekstrim’. Renungkan ini dlm pikiran dan hati kita: apakah kita mengasihi Tuhan tergantung seberapa berkat Tuhan yg kita terima? Makin diberkati makin cinta pd Tuhan? Hati-hati dgn pola pikir demikian! Yg benar adalah dlm situasi apapun, mengasihi Tuhan itu hrs tetap dgn segenap hati, jiwa & kekuatan, penuh, tdk ada sisa kasih yg nanti baru diberikan pd Tuhan kalau berkat yg Dia berikan makin besar, itu mengasihi Tuhan dg tdk segenap hati, jiwa & kekuatan!
Jgn pakai pola pikir yg tdk sesuai dgn yang tertulis dlm firman Tuhan, buang yg lama & sesuaikan pola pikir kita dgn kebenaran yg sesuai dgn firman Tuhan.