Mendengar dan Mentaati

DI 16082024

1 Samuel 15:22 (ILT3)
Dan Samuel berkata, “Apakah YAHWEH senang dengan persembahan-persembahan bakaran dan kurban-kurban persembahan, sama seperti menaati suara YAHWEH? Ketahuilah, menaati lebih baik daripada mempersembahkan kurban! Mendengarkan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan.

Apa yg Tuhan inginkan dari org yg sedang mendengar firman-Nya? Cukupkah hanya mendengar? Atau adakah respon lain yang ingin Tuhan dapatkan dari kita?

Ayat ini berlatar belakang raja Saul yg telah mendapat perintah Tuhan, tapi sebagian dr perintah itu yg ditaati. Hal ini yg perlu kita ingat dan renungkan: mentaati perintah yg Tuhan berikan itu tdk boleh sebagian saja yg dilakukan, itu dipersamakan dgn ketidak taatan, dinilai taat kalau melakukan seluruh isi perintah Tuhan yg diberikan pd kita. Yang Saul lakukan adalah fatal: mencampur yang Tuhan perintahkan dgn memasukkan logika berpikir manusiawinya, ini terlihat dari yang dia biarkan tetap hidup, tetapi menurut yang jd standart Tuhan, tindakan Saul ini adalah suatu pemberontakan melawan Tuhan, dan hukuman yg diberikan sangat berat: posisi Saul sbg raja Israel akan digantikan orang lain. Jadi kita jgn sampai kehilangan semua yg telah Tuhan percayakan pd kita karena kita tdk taat pd Tuhan dgn hanya sebagian dr perintah Tuhan yg kita lakukan. Jangan melawan Tuhan, kita pasti dihukum!

2 respon yg Tuhan inginkan dr orang yang mendengar firman-Nya: pertama, dengar dg penuh perhatian, artinya menyimak semua isi firman dgn baik, menganggap firman itu penting dan dihormati. Jangan asal dengar tp tdk masuk ke pikiran dan hati, dilupakan begitu saja. Mencatat bs menjd cara efektif supaya tdk ada bagian firman Tuhan yang terlewati atau terlupakan. Kedua, mentaati firman itu. Setelah mendengar dgn penuh perhatian, maka harus ditaati sepenuhnya. Sebagian isi firman bs langsung ditaati spt perintah jangan mencuri, tetapi ada firman yg perlu direnungkan secara dalam dahulu, setelah kita mendapatkan pengertian yang benar, kita bs mempraktekkannya sesuai dg yg Tuhan inginkan. Jgn kita mempraktekkan yg di luar dari yg Tuhan perintahkan, walau hal itu secara logika bs menguntungkan dan besar manfaatnya. Tuhan tdk butuh apapun dari kita, Dia punya segalanya, yg Dia ingin adalah ketaatan kita sepenuhnya.

Persembahan kita masih dibawah nilainya dr ketaatan kita pd firman-Nya, ketaatan yg kita tunjukkan adalah sesuatu yg berkenan di mata Tuhan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.