Untuk Apa Diberkati?

DI 01022025

Mazmur 92:13, 15-16 ILT3
Orang benar akan bertumbuh subur seperti pohon kurma; dia akan bertumbuh seperti pohon aras di Libanon.
Mereka akan tetap berbuah pada hari tua; mereka akan gemuk dan segar.
Untuk menyatakan bahwa YAHWEH itu benar, batu cadasku! Dan di dalam Dia tidak ada ketidakadilan.

Setiap dari kita memerlukan berkat Tuhan di sepanjang hidup kita, tapi apakah kita hanya akan sekedar menikmati berkat-Nya? Egois sekali jika kita punya pikiran spt itu.

Dalam ayat ini, penulis Mazmur menjelaskan untuk apa Tuhan memberkati kita, yaitu utk kita memberitakan atau menyatakan Tuhan itu benar, dan juga adil. Sederhananya ialah kita hrs bersaksi ttg apa yg Tuhan kerjakan di sepanjang hidup kita. Tentu kita hrs menjd org yg tahu berterimakasih, tahu membahas budi dan kebaikan yg telah kita terima. Kalau tidak sanggup membalas, minimal berterima kasih dan bersaksi pd org lain ttg figur yang telah memberkati kita. Ini spt perusahaan yg mengiklankan produknya supaya dikenal org banyak dan menarik minat utk membelinya. Org lain mungkin tdk begitu suka diinjili, tapi kalau cara menginjil kita lewat kesaksian, ini sesuatu yg efektif, sebuah kesaksian tdk bs dibantah jikalau org yg bersaksi itu memiliki integritas dan nama baik, kesaksiannya itu benar dgn disertai bukti nyata. Ini membuat mereka paham antara hidup dgn Tuhan dan hidup tanpa Tuhan.

Kendala yg biasanya jd penghalang utk bisa bersaksi adalah tdk bs bercerita secara baik. Ini suatu alasan yg dicari-cari saja. Tdk bisa berkata-kata di depan umum, berarti kita hrs mulai belajar cara berkomunikasi yg efektif, meskipun hanya utk bersaksi. Kesaksian yg formal misalnya saat bersaksi di gereja atau di sebuah acara khusus, memang butuh tahu cara bercerita yg baik dan efektif, tapi ada jg kesaksian non formal, misalnya saat sedang ngobrol dgn tetangga, atau teman dekat, yg dibutuhkan hanya bgmna membuat org lain tertarik dgn kesaksian kita, walaupun tidak dgn kata-kata yg baku, tp ceritakanlah yang jadi kesaksian kita dgn cara yg sederhana tp menarik perhatian. Anggaplah spt sedang di situasi kita ‘mengiklankan’ sesuatu, kita sdg mempromosikan kebaikan Tuhan pd lawan bicara kita. Sederhana tp efektif, cara ini yg hrs kita pelajari dan praktekkan saat sedang menyampaikan sebuah kesaksian.

Jangan hanya jd penikmat berkat, kesaksian kita dibutuhkan org lain yg mungkin sedang mengalami yg pernah kita alami, ini bs jadi berkat buat mereka.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.