DI 04022025
1 Samuel 17:38-39
Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya.
Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.” Kemudian ia menanggalkannya.
Apa jadinya kalau kita memakai pakaian yg tdk nyaman bagi ukuran tubuh kita? Daud yg akan maju berperang mewakili bangsanya melawan Goliat, awalnya dikenakan pakaian perang raja Saul.
Apakah ukuran tubuh Daud mirip ukuran yg raja Saul miliki? Ada kemungkinan iya, tentu tdk sembarangan raja Saul memberikan baju perangnya utk dipakai Daud. Bayangan kita biasanya Daud spt seorg remaja imut, tinggi badan mgkin tdk terlalu tinggi, ini sptnya tdk begitu tepat, mengingat Saul saat terpilih jd raja, dialah org yg tertinggi di bangsanya. Jd mgkin saja Daud saat itu juga tinggi tapi tdk setinggi raja Saul. Ada sesuatu yg membuat Daud sulit berjalan ketika memakai baju itu, sehingga akhirnya dia tanggalkan. Dari kisah ini, ada pelajaran yg bs kita coba renungkan bersama. ‘Pakaian’ kita belum tentu nyaman utk dipakai org lain, pakaian untuk berperang bs kita gambarkan spt pengalaman yg kita miliki ttg sesuatu. Cara kita melewati masa sukar belum tentu cocok diterapkan oleh org lain, jadi sebaiknya jgn kita paksakan, orang lain bs saja tdk menolak karena tidak enak hati pd kita.
Daud akhirnya menanggalkan pakaian yang sebelumnya dipakaikan kepadanya. Sesuatu yg menghambat pergerakan kita, harus kita pikirkan dan pertimbangkan. Sikap Daud yg menanggalkan pakaian perang pemberian dr raja Saul, itu bs menimbulkan amarah, butuh keberanian utk melakukannya. Dalam hidup kita memang perlu ketegasan, nasehat yang baik dr org lain blm tentu bs menyelesaikan masalah yg kita hadapi. Pengalaman orang lain belum tentu bs menjd solusi bagi situasi yang sedang kita alami. Daud menghormati raja Saul dg membiarkan dirinya dipakaikan baju perang raja Saul, tetapi ketika justru itu menghambat pergerakannya, dia berani utk menanggalkannya. Kita harus menghormati perhatian dan nasehat baik yg org lain beri, tp kalau tdk cocok bagi kita, jgn segan untuk ‘melepaskannya’, tujuan kita adalah menang dr situasi sulit yg kita alami, bukan utk orang lain senang nasehatnya kita pakai.
Strategi paling tepat adalah nasehat Tuhan yg Dia berikan pd kita, itulah mengapa perlu berdoa dan bertanya pd Tuhan, bukan sibuk minta nasehat kiri kanan yg justru nantinya membuat kita semakin bingung, kebanyakan nasehat dan pendapat.