Mengikut Yesus

DI 10022025

Matius 8:21-22
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Apakah ini sebuah peribahasa Israel ataukah ada suatu makna rohaninya? Biar orang mati mengulurkan org-org mati mereka, sulit utk dipahami bagi logika kita.

Ini yg mgkin jadi pemahaman saya, mungkin tdk tepat, tapi saya bagikan utk kita: jangan ada sesuatu hal apapun yg mungkin bs utk membuat kita tdk lagi mengikuti Yesus. Jadi kerena bila ada yg keluarga yg meninggal, di dlm budaya Yahudi pasti ada bbrpa kegiatan yg hrs dilakukan oleh pihak keluarga yg sdg berduka, dan perjalanan Yesus bs terganggu kalau salah satu murid-Nya kembali karena bapanya meninggal. Makna rohani yg mgkin bs kita ambil: apa yg sudah ‘mati’, jgn dibuat jadi sesuatu alasan bagi kita utk permisi dari Tuhan. Mungkin ada kegagalan di masa lalu, kita tergoda utk berusaha ‘membangkitkan’ lagi, ini akan membuat banyak energi yang tersita, waktu jg akan banyak difokuskan utk hal itu, semuanya ini membuat kita tidak lagi intim dgn Tuhan, yg ada di pikiran kita hanya bgmna yg dulu sudah ‘mati’, bs kita hidupkan lagi nantinya, tergoda utk membuktikan diri dan membanggakannya di hadapan org lain.

Mengikut Yesus itu bukan spt kita ‘nebeng’ di kendaraan org lain, Tuhan menghargai orang yg sungguh-sungguh mengikuti Dia, bkn yg sekedar ‘nebeng’, ikut karena butuh sesuatu atau tumpangan saja. Ada saja org yang ikut Tuhan karena suatu motivasi yg tidak murni, hanya mengejar berkat Tuhan, setelah dapat lalu perlahan-lahan menjauhi Tuhan. Nanti di satu saat butuh pertolongan Tuhan, mulai dg janji gombal: kalau Tuhan tolong, saya akan lakukan dan berikan ini dan itu. Tapi kenapa Tuhan masih mau menolong meskipun Dia tahu motivasi sebenarnya dr org ini? Itulah wujud kasih-Nya yg murni, kasih yg beda dgn balas budi, kasih yg disertai belas kasihan. Apakah kita mengasihi Dia karena ada yang kita mau dr Tuhan? Kalau kita tidak ditolong, kita ngambek, atau menyalahkan Tuhan? Ini sesuatu yg tdk pantas diterapkan pd Tuhan, Tuhan tdk kebal diancam, karena Dia punya kuasa atas hidup kita.

Bagaimana pengiringan kita pd Tuhan? Jgn karena ada maunya, lakukanlah sbg sebuah pengabdian tulus karena kita telah ditebus oleh darah-Nya, kita ini milik Tuhan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.