Menolak Kehadiran Tuhan

DI 13022025

Matius 8:33-34
Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu.
Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, mereka pun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Apa alasan di balik pendesakan penduduk di daerah itu supaya Yesus pergi meninggalkan daerah mereka? Apakah kehadiran Yesus itu merupakan suatu ‘musibah’ buat mereka?

Ada pendapat bhw karena sejumlah babi yg dirasuki roh jahat itu jadi alasannya, adanya kerugian besar dr peristiwa itu, mgkin ada yg berpikir lebih baik 2 org dr kuburan itu tetap jadi gila dirasuki roh jahat drpd banyak babi ternak itu mati. Wajar saja para penjaga babi itu akan diminta pertanggung jawaban oleh pemilik babi itu, kalau Yesus akan tinggal di sana bbrpa hari lalu melakukan pengusiran roh jahat lagi, berapa bnyk kerugian yg bisa timbul? Pikiran mereka adalah teknik Yesus mengusir roh jahat itu hanya memindahkan roh jahat yg semula merasuki seseorg, akan dipindahkan ke hewan ternak. Ini alasan yg secara logika saja, tapi pastinya kehadiran Yesus akhirnya mereka tolak. Apakah tidak berpikir bhw banyak org yg butuh dilepaskan dr roh jahat, mereka dapat dipulihkan Yesus? Atau mereka lebih mementingkan sisi uang saja drpd jiwa-jiwa yg dimerdekakan? Entah apa yg jadi pertimbangan mereka.

Menolak kehadiran Tuhan dlm hidup, kadang ini kita lihat dalam realita kehidupan. Alasan yg diajukan bermacam-macam, ada yg takut setelah dilepaskan dari roh jahat, nanti bisa ada ‘serangan balik’ yg lebih parah drpd yang sebelumnya. Ada jg yg ragu akan kuasa yg Yesus miliki: itu kan zaman dulu, apa masih ada mukjizat di zaman skrg? Menolak yang baik tentu saja sebuah kebodohan dan juga kerugian besar, kesempatan blm tentu akan terulang kembali, ketika Tuhan ingin segera memulihkan kita, buka hati dan taati apa yg Dia perintahkan utk dilakukan, Tuhan akan bekerja dgn kuasa-Nya yg tak terbatas, tapi kita juga harus menyiapkan diri, butuh kerja sama antara kita dgn Tuhan, kecuali kalau kita bermasalah dgn kesadaran diri. Jangan menolak Tuhan, itu bs saja dorongan dari si jahat yg tdk ingin kita dipulihkan Tuhan. Yg perlu kita sadari: kita butuh dipulihkan oleh Tuhan, jgn buang kesempatan berharga itu.

Terimalah kehadiran Tuhan dlm hidup kita ini dgn hati yg terbuka, kita tdk hanya butuh yg disebut berkat, tapi kita butuh kelepasan dari keterikatan dosa yg membelenggu kita.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.