Tuhan Pasti Selesaikan

DI 15022025

Yosua 11:23
Demikianlah Yosua merebut seluruh negeri itu sesuai dengan segala yang difirmankan TUHAN kepada Musa. Dan Yosua pun memberikan negeri itu kepada orang Israel menjadi milik pusaka mereka, menurut pembagian suku mereka. Lalu amanlah negeri itu, berhenti dari berperang.

Apakah Tuhan berhenti menuntaskan janji & firman-Nya jikalau kita berbuat kesalahan & dosa? Ayat di atas menjd suatu jawaban yg tentunya hrs kita pahami dgn benar.

Awalnya Tuhan merencanakan Musalah yg memimpin bangsa Israel masuk & merebut tanah Kanaan utk nantinya didiami bangsa Israel. Namun karena kesalahan yang Musa sblum menyeberangi sungai Yordan, Yosua yg adalah pelayan Musa, meneruskan tugas Musa ini hingga semuanya selesai sesuai dg yg Tuhan janjikan lewat firman-Nya. Kita hrs ingat bhw Tuhan pasti menggenapi apa yang Dia janjikan, meskipun ‘di tengah jalan’ dapat terjd sesuatu yang bs menggagalkan janji itu terwujud, misalkan faktor kesalahan dan jg kelalaian yg manusia lakukan. Lalu mengapa ada org-org yg tidak mengalami perwujudan janji Tuhan? Musa di akhir tugasnya tdk taat pd Tuhan karena terus dirong-rong rakyat yg dia pimpin, tetapi Yosua melanjutkannya dgn ketaatan penuh pd Tuhan. Jadi semuanya itu bergantung pd ketaatan manusia pd Tuhan. Lalu apakah Tuhan bs menggagalkan semua yg pernah Dia janjikan?

Pertanyaan ini memang sesuatu yg sulit utk dijawab, karena ada banyak peristiwa yg dpt menjelaskannya, tapi apakah itu berlaku utk semua org atau kasus per kasus? Misalnya raja Saul gagal menikmati janji Tuhan karna dosa yg dia perbuat, demikian jg Salomo yg gagal mewujudkan keturunannya mewarisi tahta rajanya secara teguh. Petrus yg sudah menyangkal Yesus, tetap dipilih memimpin para murid Yesus yang lain utk membangun jemaat mula-mula. Jadi ada yg masih Tuhan beri kesempatan, ada yg tidak, hal ini semua bergantung pd pertimbangan Tuhan dan jg ketaatan serta pertobatan manusia saat dia sadar telah bersalah pada Tuhan. Dari pihak Tuhan jelas Dia berkomitmen mewujudkan semua janji-Nya, tp faktor si penerima janji itulah yg jg mempengaruhi apakah dia akan mengalami perwujudan janji Tuhan atau tdk. Karena itulah kita harus serius berkomitmen trs taat pada Tuhan.

Apakah kita blm mengalami perwujudan dr janji Tuhan? Koreksi diri seberapa ketaatan kita pd Tuhan, apakah konsisten atau hanya kadang-kadang saja?

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.