Terserah Tuhan

DI 28022025

Yeremia 18:4 ILT3
Ketika bejana yang ada di tangan panjunan, yang sedang ia buat dari tanah liat itu rusak, maka dia mengembalikan dan dia membentuk hal itu menjadi bejana yang lain, menurut apa yang baik di mata panjunan untuk menjadikannya.

Tuhan memperlakukan kita digambarkan dg bejana di tangan penjunan, dibentuk dan jika terjd suatu yg salah, bejana itu kemungkinan bs dibentuk ulang dlm bentuk yg berbeda.

Terserah Tuhan, inilah yg hrs kita ingat, kita hanyalah ciptaan-Nya, Dia membentuk kita utk menjd seseorang dgn peran tertentu, tapi ada kalanya karena bbrpa alasan, yg semula jadi tujuan pembentukan, diubah kembali ke awal dan dimulailah proses pembentukan yg baru. Yg menilai itu Tuhan, bukan kita, faktor penyebabnya biasanya ialah apa yg manusia sikapi dan lakukan. Pembatalan terjadi krna manusia ingin menjadi apa yg dia inginkan sndri, dan itu bs saja berlawanan dgn tujuan Tuhan bagi hidup kita. Perjalanan bersama seharusnya hanya 1 tujuan, dan karna Tuhan yg punya kedaulatan, Dia berhak mengubah tujuan kita dan memproses ulang kita untuk sesuatu yg baru. Memang terlihat ada suatu yg kelihatan spt ‘pemaksaan’ yg Tuhan buat, tetapi percayalah bhw Dia lakukan itu semua utk kebaikan kita, supaya apa yg dirancang oleh Tuhan itu terwujud nyata, jadi ingatlah kata ini: terserah Tuhan.

Kita tak punya hak utk melawan, karena kita sudah dibeli lunas oleh Tuhan: “Sebab, kamu telah dibeli dengan sebuah harga, karena itu, muliakanlah Elohim dengan tubuhmu dan dengan rohmu yang adalah milik Elohim” (1 Korintus 6:20, ILT3). Tugas kita adalah untuk memuliakan Tuhan dgn tubuh kita, dan juga muliakan Tuhan dengan roh kita, tubuh yang dikendalikan oleh roh, itulah hidup manusia, artinya biarlah hidup kita memuliakan Tuhan karena kita adalah milik Tuhan yg ditebus & lunas dibayar. Prinsip yg berkata bhw setiap org punya kehendak bebas, sebaiknya coba dikoreksi & diuji oleh ayat-ayat Alkitab yang ada, contohnya spt ayat 1 Korintus 6:20 ini. Kita ini ‘dibeli’, spt budak di zaman dahulu, mati hidupnya bergantung pd belas kasihan majikan atau tuannya. Mau dibuat apapun oleh tuannya itu hanya bs pasrah, bukankah ini sama spt gambaran bejana yg di tangan seorg penjunan?

Apakah kita dlm proses pembentukan yang Tuhan kerjakan? Ingat bhw: terserah Tuhan, percaya saja bhw semua akan indah pada waktu-Nya Tuhan, tunduk saja.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.