DI 23052025
Galatia 5:14
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
Urutan mengasihi itu yg benar adalah kasihi Tuhan, kemudian diri sendiri, barulah kasihi sesama kita. Banyak khotbah ttg mengasihi Tuhan dan sesama, tp sedikit yg membahas ttg mengasihi diri sendiri.
Mengasihi beda dgn mengasihani, dlm bnyk pembahasan biasanya yang sering jadi topik adalah ttg mengasihani diri sendiri. Tapi ttg mengasihi diri sendiri, itu bagaimana dan yg hrs dilakukan itu apa? Unsur pertama kasih adalah penerimaan diri, ketika kita mengasihi berarti kita sdg menerima obyek kasih itu apa adanya, kekurangan maupun kelebihannya. Mengasihi diri sendiri diawali dgn menerima keberadaan diri sendiri dgn sukacita. Dimulai dr menerima kehadiran kita di dunia ini, dari latar belakang keluarga spt apa, knpa nasib tdk sebaik org lain, dsbnya. Org sering bilang dgn ‘berdamai dgn masa lalu.” Kelahiran kita adalah wewenang dan ketetapan Tuhan yang mutlak, Dia berhak menentukan kelahiran kita di keluarga yg bgmna kondisinya. Bnyk orang yg mempermasalahkan latar belakang orgtua yg melahirkannya, karena miskin dan tdk spt mereka yg dilahirkan dlm keluarga kaya. Tapi sejak kita dewasa hingga nanti meninggal, yg menentukan nasib kita lebih banyak berasal dr pilihan kita sendiri.
Mengasihi diri sendiri biasanya ditandai dgn keinginan besar utk mengalami kondisi lebih baik, berusaha utk mewujudkannya dgn apa yg bisa dilakukan, mendorong diri sndri untuk keluar dari keterbatasan yg mengikat. Selain itu mengasihi diri sendiri juga terlihat dr gaya hidup yg sehat. Bukan saja sehat jasmaninya, tapi juga sehat rohaninya. Memperhatikan dg seksama kondisi kesehatan tubuh, tdk hidup dgn gaya asal saja, menambah pengetahuan ttg kesehatan dan menerapkan hidup sehat & pola makan yg benar sehingga bisa terhindar dari penyakit dan punya kemungkinan besar punya umur panjang. Berusaha utk membuat diri sndri tetap segar jiwanya dgn belajar utk mengatasi tekanan dan stress yg berlebihan. Menjaga diri sendiri masuk dlm masalah yg sebenarnya tdk perlu ada, karena salah dlm perkataan maupun perbuatan. Intinya ialah berusaha membuat diri sendiri menjd tetap bahagia dan punya kualitas yg semakin baik dari hari ke hari.
Kasihilah diri sendiri dgn benar, barulah kita bs mengasihi sesama dgn seharusnya, ingat bhw ukurannya bukan hanya berbuat baik pd sesama, tetapi mengurus diri sendiri dgn baik juga.