Kenapa Jadi Hanya Teman?

DI 25102025

Matius 26:49-50
Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Salam Rabi,” lalu mencium Dia.
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Hai teman, untuk itukah engkau datang?” Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.

Peristiwa malam saat Yesus ditangkap ini, ada suatu perkataan yg menarik, mengapa Yesus menyebut Yudas Iskariot sbg seorg teman, padahal dia itu murid-Nya?

Hampir 3,5 tahun Yudas Iskariot pergi dlm rombongan para murid Yesus, namun yang terjd adalah bukan pengakuan Yesus bhw dia adalah murid-Nya, tetapi sekedar seorg ‘teman’, apakah ada makna di baliknya? Ini sesuatu yang menarik, Yesus menyebutnya sbg teman, org yang bukan di pihak lawan atau musuh seharusnya, tetapi sindiran ini utk menyadarkan keberadaan Yudas yang sekelompok dgn org-org yg ingin berbuat jahat yaitu menangkap Dia. Berada di sisi yg salah, itulah mengapa Yesus menyebut dia sbg ‘teman’, suatu sindiran tajam yang menusuk hati Yudas Iskariot, dia harusnya ada dlm kelompok para murid, tapi justru membelot ke pihak lawan. Bgmna dengan kita? Di mana posisi kita dengan Tuhan, di posisi sekutu kah atau justru seteru Tuhan, Tuhan yg akan menilainya.

Dari murid berubah jd teman, kedekatan yg jauh berbeda, ibarat seorg suami menyebut istrinya hanya sbg teman biasa di hadapan banyak org. Apakah ini berarti bhw Yudas tdk diakui lagi sbg murid Yesus? Jika kita melihat kisah selanjutnya, tdk ada catatan bhw Yudas berkumpul lagi dgn para murid, justru dia mengambil keputusan gantung diri lalu mati. Dia lupa bahwa Yesus pernah berkata Dia akan bangkit di hari ke-3, jadi kalaupun dia menyesal, kesempatan untuk dia bertobat sbnarnya masih ada, tapi juga para murid yg lain tdk mengingat ini. Ini jg suatu hal yang perlu jd pelajaran bagi kita, jgn melupakan firman Tuhan, yg Dia telah katakan pasti digenapi, meskipun hal itu tdk masuk akal dan logika. Penyesalan yg terlalu dalam kadang menuntun org untuk melakukan hal yg sia-sia, hingga bunuh diri atau yg lainnya.

Apakah kita pengikut Yesus atau sekedar fans belaka? Kita beriman Dia berkuasa, tp tdk yakin Dia menyatakan kuasa-Nya atas kita? Tetap jaga keintiman bersama Tuhan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.