DI 13022015
Matius 25:27 Amplified Bible
Then you should have invested my money with the bankers, and at my coming I would have received what was my own with interest.
Kemudian kamu harus telah menanam uangku itu dengan para ‘banker’, dan saat kedatanganku aku bisa menerima apa yang adalah milikku beserta bunganya.
Ilmu ekonomi mengajar ttg cara mengelola uang:
√ untuk kebutuhan primer
√ untuk kebutuhan sekunder
√ untuk investasi masa depan
√ untuk rekreasi
√ untuk pengeluaran tak terduga
Tentu ini baik, tapi (maaf) ini belum spt yg Tuhan mau. Yg kita buat selalu berpengaruh terhadap 4 pihak yaitu: Tuhan, diri sndri, org lain dan iblis. Mari periksa bgmna kita mengelola uang kita:
√ uang utk kebutuhan primer, sekunder, investasi masa depan, dsbnya itu baru berpengaruh terhadap diri sndri dan keluarga kita, dan ini blm memberi Tuhan ‘bunga’ dari uang yg Dia izinkan utk kita kelola.
√ kita memberi pd org yg membutuhkan, menyumbang bencana kemanusiaan, dsbnya, ini jg baru berdampak pd org lain, memang memuliakan nama Tuhan, tapi belum ‘bunganya’.
√ kalau kita main-main dg uang kita: berjudi, komsumtif tdk terkendali, membeli narkoba dan menggunakan uang utk yg tdk baik, berarti pengaruhnya utk iblis, hidup kita rusak dan hancur, iblis senang.
Lalu bgmna spya uang kita bisa ‘berbunga’ utk Tuhan? Ini punya 2 wujud.
Investasi selalu diawali dg modal, spt tuan dlm kisah ini memberi modal sekian talenta, kita masing-masing diberi Tuhan ‘modal’ dlm bentuk uang, apakah itu penghasilan pertama kita hingga jumlah kekayaan yg kita miliki. Ini hrs kita kelola shga nanti ada ‘bunga’ atau keuntungan yg Tuhan peroleh dr kekayaan kita.
Tuhan tdk butuh uang kita, yg Dia ingin lihat sbnarnya adalah apakah kita org yg bs dipercaya? Kalau mengelola uang saja gagal, bgmna mgkin dipercaya utk hal yg lain. Mengembalikan persepuluhan itu blm memberi Tuhan keuntungan apa-apa dr kekayaan kita.
Kelola uangmu dg benar.