DI 15082015
1 Korintus 13:3 NKJV
And though I bestow all my goods to feed the poor, and though I give my body to be burned, but have not love, it profits me nothing.
Dan meskipun aku memberikan dengan limpahnya semua harta bendaku untuk memberi makan orang miskin, dan meskipun aku memberi tubuhku untuk dibakar, tapi tak punya kasih, itu tidak menguntungkanku.
Membaca ayat ini membuat saya merenungkan 1 hal : apa bedanya kebaikan dg kasih? Biasanya dianggap sama, mengasihi berarti berbuat baik. Tp realitanya sekalipun seorg yg atheis, dia jg bs berbuat baik, bs mengunjungi yatim piatu, bs jd pendengar yg baik, dsbnya. Lalu di mana perbedaannya?
Tuhan itu kasih, punya kasih berarti punya Tuhan di dlm hidupnya. Mengasihi berarti menunjukkan siapa itu Tuhan pd org yg kita kasihi shga org itu bkn saja menerima dan mengalami kebaikan yg kita berikan, tp jg dia ‘merasakan’ Tuhan lewat kebaikan yg kita berikan.
Org yg punya kasih berarti dia ‘membawa’ Tuhan masuk dlm apa yg diperbuatnya. Kita bs memberi perhatian utk seseorg yg sdg ‘galau’, tp jg ‘mempertemukan’ dia dg Tuhan lewat perhatian yg kita berikan. Jd ada nilai ‘plus’ kebaikan yg disertai dg kasih. Semua org bs berbuat baik tp tdk semua org mengikut sertakan Tuhan ketika dia berbuat baik.
Org beragama apapun bs berbuat baik, bahkan atheis jg, tp kita sbg org yg percaya pd Kristus berbuat baik bkn spya menerima sesuatu balasan, tp mempertemukan org-org yg kita kasihi dg Tuhan lewat kebaikan kita. Seberapa org lain melihat Tuhan dlm aktivitas kita bergantung pd seberapa tulusnya kita menunjukkan kasih kita. Bisa sabar, tdk sombong, dsbnya.
Ketika kasih menjd ‘dingin’ berarti kita kehilangan Tuhan dlm hidup kita. Tanpa Tuhan, kita tdk mampu mengasihi, kita mgkin masih bs berbuat baik, tp org lain tdk mengalami kasih Tuhan. Terasa biasa-biasa saja, sekedar berterima kasih namun kurang berkesan, tdk menerima solusi, dan kurang menghargai. Bangun hubungan terus dg Tuhan