Tuhan Menghibur 

DI 12012018 
Yesaya 12:1 KJV 

And in that day thou shalt say, O LORD, I will praise thee: though thou wast angry with me, thine anger is turned away, and thou comfortedst me. 

  • Dan pada hari itu kamu akan berkata: “Oh Tuhan, aku akan memuji-Mu: meskipun Engkau marah terhadapku, amarah-Mu berpaling, dan Engkau menghiburku. 

Tuhan juga bisa marah, kalau kita bc Alkitab dr awal hingga akhir, ada bbrpa bagian di mana Tuhan marah hingga murka, apalg bila umat pilihan-Nya bangsa Israel meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. 
Bedanya Tuhan dan kita dlm hal marah adalah Tuhan pny pengendalian diri yg sempurna, sdgkan manusia tdk demikian. Manusia tdk bs langsung bersikap manis terhadap org yg membuatnya marah, meskipun org itu telah minta maaf. Kadang masih tersisa kekesalan dan sdkit dendam, butuh wkt utk benar-benar memulihkan hubungan mrka kembali. Ada yg katanya mengampuni tetapi tdk mau berhubungan lg dg org yg pernah membuatnya marah. 
Tuhan tdk demikian, spt dlm ayat ini, Tuhan memang marah, tp tdk terus menerus marah, ada wktnya Dia tdk marah lagi, malahan Dia menghibur kita. Tuhan berinisiatif memulihkan hubungan baik dg kita, sdgkan kita malah seringkali merasa takut utk kembali pd Tuhan setelah melihat Dia marah. 
Pengampunan hrs disertai dg pemulihan hubungan. Jd kalau ada yg berkata sdh mengampuni, tp tdk mau berhubungan lg, patut dipertanyakan pengampunannya, sekedar di mulut atau muncul dr dlm hati. Pengampunan bkn sekedar memaafkan kesalahan, tp kembali pd kondisi normal sblm terjd pertengkaran maupun melukai hati salah satu pihak. Renungkan seandainya Tuhan sekedar memaafkan kesalahan kita saja, tp tdk mau berhubungan lg dg kita. Bs jd skrg kita sudah (maaf) mati kecelakaan, bisnis kita hancur, keluarga berantakan oleh ulah iblis, hidup tdk damai sejahtera, dsbnya. Tdk ada kesembuhan, mujizat, terobosan, kemenangan, dsbnya. Bisakah kita hidup tanpa punya hubungan baik dg Tuhan? Tdk mgkin bisa. Sadarlah ! 

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.