DI 20062014
Roma 14:8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Kematian bukan hanya sebuah peristiwa dukacita, tapi juga sebuah pemberian/persembahan utk Tuhan. Hidup utk Tuhan mgkin sangat mudah kita pahami maknanya, namun mati utk Tuhan, apa artinya? Jd martir?
Sederhananya adalah hidup itu sebuah proses, kematian adalah hasil akhir dr proses kehidupan kita di dunia ini. Karena kita tdk tahu kpn waktunya kita akan meninggal, maka kita ‘berlomba’ dg waktu utk menghasilkan hidup yg berkenan pd Tuhan. Setelah meninggal, kita tdk bs lakukan apa-apa lg di dunia ini krna sdh terpisah dg tubuh jasmani kita. Hasil akhir tdk bs diubah.
Mati utk Tuhan pny makna sebuah hasrat utk ketika kita berhadapan dg Bapa, kita didapati setia dan bertanggung jwb menggunakan kesempatan hidup yg Tuhan berikan dg sebaik-baiknya, hidup kita menghasilkan sesuatu yg ‘menguntungkan’ Tuhan. Bkn hidup yg diawali dg kebaikan namun berakhir tdk baik.
Hal apa yg ada di hati kita jika nanti berhadapan dg Bapa di surga? Takut? Atau dg penuh kerendahan hati membawa hidup kita ke hadapan Tuhan? Semua tergantung dr bgmna kita menjalani kehidupan ini, ‘main-main’ atau serius? Bgmna dg tahun-tahun kehidupan yg sdh kita lalui, ketika Tuhan lihat, apakah Dia senang atau sebaliknya. Masih ada waktu utk memperbaiki diri, gunakan dg sebaik-baiknya, jgn main-main, jgn menghancurkan hidup kita sndri, jgn berlaku jahat terhadap org lain, dan masih bnyk lg. Jadilah garam dan terang bagi dunia ini, cerminkan Kristus dlm keseharian hidup kita.
Hidup kita adalah ‘modal’ yg Tuhan berikan bagi kita, bgmna kita mengelolanya, akan menentukan modal itu menghasilkan ‘laba’ atau justru ‘merugi’. Tuhan sangat ingin hidup kita menghasilkan ‘laba’, bs dipercaya dan setia. Tuhan akan sedih jika kita menyia-nyiakan hidup kita sndri, jangan sampai itu terjd atas diri kita.