Jangan Lecehkan Tuhan

DI 15082014

Yesaya 29:13
Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,

Bagaimana kualitas hubungan kita dg Tuhan? Ini tdk bs dinilai dr jabatan rohani kita di gereja dan pelayanan, tdk bs diukur seberapa banyak kita ‘bolak-balik’ ke gereja, tdk bs diukur dg seberapa bnyk kegiatan sosial yg kita lakukan, dsbnya, tapi ukurannya adalah : apakah hati kita dekat dengan hati Tuhan?

2 hati yg ‘saling dekat’ adalah dua hati yang di dalamnya ada kasih, cinta, kepercayaan, keterbukaan dan paling penting adalah tidak adanya keterpaksaan satu sama lain. Hati spt ini sangat diingini oleh Tuhan dan Dia mau kita memiliki hati spt itu.

Tuhan tdk butuh uang kolekte kita, Dia inginkan pujian dr kita, Dia tdk ingin kita hanya menghafal ayat Firman Tuhan, tapi Dia ingin kita melakukannya dlm keseharian, Dia tdk ingin kita hanya sibuk melayani tapi ternyata itu hanya pelarian dr ketidak mampuan kita memulihkan hidup kita. Intinya adalah semua yang kita lakukan hrs disertai dg hati yang dekat dengan Tuhan.

Org lain bisa kita kelabui dg sikap manis dan ‘wow’nya perbuatan dan penampilan luar kita, tp Tuhan punya mata yg ‘tembus pandang’ sampai ke dlm hati kita. Dia tdk bs kita tipu, Dia tahu hati kita yg sbnarnya.

Kitapun akan merasa tdk dihargai ketika lawan bicara kita sibuk dg chatting sementara kita bicara. Ketika bersalaman wajahnya tdk melihat wajah kita. Bukankah kita jg sering tdk menghormati Tuhan ketika kita beribadah? Kalau hati kita dekat dg Tuhan, kita pasti menghormati Dia dan berlaku sopan pada Tuhan.

Mari koreksi diri masing-masing, apakah kita sdh menghormati Tuhan dg sepantasnya? Apakah semua yg kita lakukan itu dr hati atau sekedar melakukannya krna kewajiban saja? Apakah kita mendekat pada Tuhan bkn hanya sekedar liturgi manusia?

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.