DI 25092014
Amsal 25:21-22 NKJV
If your enemy is hungry, give him bread to eat; And if he is thirsty, give him water to drink; For so you will heap coals of fire on his head, And the Lord will reward you.
Jika musuhmu lapar, beri dia roti untuk makan; dan jika dia haus, beri dia air untuk minum; karena dengan demikian kamu akan menimbun bara-bara api di atas kepalanya, dan Tuhan akan memberimu upah.
Bisakah ini kita lakukan? Sebagian org hanya sebatas mengakui ini sbg suatu tindakan yg benar tapi belum tentu mau melakukannya. Bnyk alasan yg diajukan tp sbnarnya itu bukti kita ‘ragu’ akan Firman Tuhan. Kalau tdk ragu pasti kita langsung mempraktekkannya.
Terlalu bnyk kita diajar mem-blessing sdr seiman dan org yg membutuhkan, tp sedikit kita diajar utk mem-blessing musuh kita pdhal ayat ini menjelaskan ada ‘upah’ dr Tuhan ketika kita melakukannya. Artinya bhw Tuhan melihat sikap dan tindakan apa yg kita lakukan terhadap org yg memusuhi kita.
Mem-blessing musuh spt menaruh ‘bara-bara api’ di atas kepalanya. Knpa di kepala dan bkn di bagian tubuh lainnya? Krna di dlm kepala itu ada otak, organ utk berpikir. Kalau sesuatu yg ‘keras’ dibakar trs menerus, maka bisa ‘meleleh’ oleh panas. Musuh yg ‘keras kepala’ ketika kita terus mem-blessing mereka maka kekerasannya bisa ‘meleleh’.
Gengsi dan ego menjd penghalang yg besar utk kita bisa mem-blessing musuh kita. Artinya gengsi dan ego itulah penghalang kita melakukan Firman Tuhan, bukan musuh kita. Jgn nikmati posisi kita sbg ‘korban’ demi menarik simpati org lain spya membela kita, itu hanya membuat kita menjadi ‘musuh’ Firman Tuhan, kita tdk mau suka akan Firman Tuhan krna tdk sesuai dg yg kita harapkan. “Dia jahatnya minta ampun koq malah harus di-blessing, ngaco nih ayat.” Tuhan tdk pernah ‘ngaco’, tp kitalah yg sombong dan mengasihani diri sndri scra berlebihan.
Berkat Tuhan yg dipercayakan pd kita bkn hanya utk disalurkan pd lingkungan dan org yg butuh, jg utk musuh kita.