Tujuan Iman: Keselamatan

DI 24092024

1 Petrus 1:9
karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Kita berpergian atau berjalan, pasti dari satu tempat asal menuju ke tempat lainnya, itulah yg dimaksud dgn tujuan, suatu perpindahan tempat karena melakukan kegiatan berjalan atau berkendara.

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa tujuan iman adalah keselamatan jiwa, berarti iman setiap org itu akan membawanya pd tujuan terakhir yaitu keselamatan. Beriman seringkali hanya dikaitkan dgn bgmna cara mendapatkan yg diinginkan dr Tuhan, bgmna tetap menjd org Kristen yg setia. Keduanya tentu benar, tapi bukan hanya itu, beriman berarti kita sedang menuju pd keselamatan. Jika diumpamakan maka iman itu spt ‘kendaraan’ utk menuju pd keselamatan kita. Tak heran jika Yesus sndri yg berkata di dlm Lukas 18:8: “Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” Yang nanti Yesus Kristus cari saat datang yg kedua kalinya ternyata adalah iman, supaya yg memiliki iman akan terima keselamatan secara utuh: “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Ibrani 9:28).

Tak heran jika ada org yg hanya mengimani bisa mendapatkan apa yang Dia minta pada Tuhan tapi gagal masuk surga! Iman hanya dipakai utk kebutuhan jasmani selama hidup di dunia: tercukupi kebutuhan, kesembuhan, mujizat, minta tanda dr Tuhan, dsbnya. Yang jadi fokusnya cuma ‘aman’ di dunia, tapi yg terlupakan adalah: apakah setelah nantinya meninggalkan dunia ini, dia ‘aman’? Artinya masuk surga, bukan binasa di neraka. Maka tak heran rasul Paulus menggambarkan dgn jelas bhw iman itu spt sebuah pertandingan yg hrs dimenangkan: “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi” (1 Tim 6:12). Beriman itu supaya nantinya kita dgn anugerah Tuhan menerima keselamatan yg utuh setelah kita mengakhiri pertandingan iman kita.

Bgmna dgn kondisi iman kita? Masih dipakai hanya utk mendapatkan permintaan kita pd Tuhan? Jgn salah beriman: ‘aman’ di dunia, tapi ‘tidak aman’ dlm kekekalan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.